SURABAYA - Tingginya permintaan masyarakat terhadap angkutan kereta api pada momen lebaran seperti ini membuat tiket cepat habis. Namun demikian, menurut Menteri PerhubunganIgnasius Jonan, hal itu bukan menjadi faktor tingginya pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua (R2) di Indonesia.
"Itu saya kira tidak ada hubungannya tingginya pemudik roda dua dengan jumlah tiket KA yang terbatas. Misalnya kereta api jumlahnya ditambah dua kali lipat, itu jumlah sepeda motor yang ada di jalanan ada 7 juta lho kira-kira," ujar dia Stasiun Gubeng Surabaya,Jumat,(24/7).
Menurut Menhub, tingginya jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor di Indonesia lebih disebabkan faktor individu.
"Orang mudik naik motor itu kan macam-macam. Ada yang sekalian wisata, ada yang ingin menunjukkan di kampungnya kalau dia sudah beli motor, dan sebagainya," katanya.
Dirinya mengatakan bahwa mustahil untuk mengurangi secara tajam pemudik Roda Dua pada saat momen lebaran seperti ini.
"Mengurangi sih mungkin, tapi kalau sampai menurunkan secara tajam sih saya tidak yakin. Cara menguranginya ya dengan cara penambahan mudik gratis, perbaikan-perbaikan fasilitas seperti bus dan kereta api," kata dia.
Menteri Perhubungan juga menilai, pemahaman soal puncak arus balik pada lebaran itu sebagai sesuatu yang lucu. Di mana, seolah-olah orang tidak tahu mengenai arus balik.Padahal menurutnya, puncak arus balik sudah bisa diketahui dari tiket yang dibeli oleh penumpang ketika mudik. Misalnya saja, pada penumpang yang menggunakan pesawat terbang.
"Sebenarnya, pemahaman puncak arus balik itu, itu kan lucu. Seolah-olah orang itu enggak tahu, terus diprediksi. Kayak misalnya moda udara, itu pasti sudah tahu karena hampir 100 persen tiket sudah dijual," ?ucapnya. (BUN)