BANDUNG - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan, ketika dirinya diminta oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Perhubungan, Presiden menginginkan agar dalam lima tahun ke depan transportasi kereta api (KA) ada di seluruh Nusantara.
“Bapak Presiden berkeinginan, ketika selesai menjabat, ada kenangan yang membanggakan yaitu transportasi kereta api ada di seantero Nusantara," ungkap Menhub ketika memberi arahan pada Rapat Kordinasi Teknis Direktorat Perkeretaapian Kemenhub dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Aula Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia, Bandung, Rabu (15/4).
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan pernah mengatakan, APBN sebaiknya diprioritaskan untuk membangun infrastruktur transportasi di daerah yang masih tertinggal dari kota besar. Ia mengungkapkan, salah satunya, dana APBN bisa digunakan untuk membangun jalur kereta di luar pulau Jawa.
Baca : Menhub: APBN Sebaiknya Digunakan Untuk Bangun Jalur Kereta di Luar Pulau Jawa
Untuk mewujudkan target tersebut kata Menhub, pemerintah akan mengembangkan kereta api di Sumatera dengan menyambung jalur Rantau Prapat (Sumatera Utara) - Kertapati (Sumatera Selatan) melalui Sumatera Barat (Sumbar). Di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, bekas - bekas jalur KA dihidupkan kembali dan dibangun jalur perintis serta menyambung jalur Sumatera Utara - Aceh.
"Jika jalur Sumatera sudah tersambung dari Aceh sampai Tanjung Karang, nanti kapasitasnya bisa sama dengan jalur di Jawa sebelum double track," jelas Menhub.
Di Pulau Kalimantan, pembangunan jalur KA untuk menghubungkan ibukota propinsi di Kalimatan yaitu Banjarmasin, Pontianak dan Palangkaraya. Di Sulawesi jalur KA akan membentang dari Makassar sampai Manado. Sementara di Papua dibangun jalur Manokwari - Sorong.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menargetkan turunnya biaya logistik. Salah satu caranya yaitu dengan mengembangkan jalur kereta api yang bisa menjadi akses ke pelabuhan dan bandara.
Baca : Setiap Pelabuhan dan Bandara Harus Ada Jalur KA
"Pembangunan jalur kereta api harus dilakukan oleh generasi sekarang yang akan bisa dimanfaatkan untuk generasi masa depan," jelas Menhub.
Kepada peserta Rakornis, yang terdiri dari pejabat dari Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dan pejabat PT KAI, Menhub meminta kedua pihakmelakukan pembicaraan yang terkait dengan kepentingan antara regulator dan operator.
"Bicarakan apa saja yang perlu dibicarakan ke dua belah pihak,meskipun harus berdebat," pesan Menhub.
Rakornis Direktorat Perkeretaapian Kemenhub dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Aula Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia diikuti oleh 50 orang pejabat Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dan 75 orang pejabat dari PT KAI.
Tujuan dari Rakornis kata Sesditjen Perkeretaapian Kemenhub Imran Rasyid selaku Ketua Penyelenggara adalah untuk menyamakan persepsi dan kesepahaman antara regulator dan operator mengenai penyelenggaran perkeretaapian nasional sehingga bisa terwujud sistem perkeretaapian yang lebih baik melalui sinergitas regulator dan operator.(SNO)