MALANG - Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) pada Senin (21/9) dinobatkan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kementerian/lembaga pertama yang melaksanakan Masa Dasar Pembentukan Karakter Taruna Transportasi (Madatukar) Tahun 2015 yang diikuti sebanyak 2.723 taruna/taruni transportasi baru selama 30 hari di Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar) 4 Purboyo, Malang, Jawa Timur.

Pengukuhan rekor MURI ini dilaksanakan bersamaan dengan upacara penutupan Madatukar Tahun 2015 yang dipimpin langsung oleh Kepala BPSDMP Wahju Satrio Utomo. Upacara penutupan Madatukar tahun 2015 ini juga dihadiri oleh pejabat di lingkungan BPSDMP termasuk para kepala sekolah transportasi di bawah BPSDMP, Komandan Komando Latih Korps Marinir Kolonel Marinir Imam Sopingi, dan Direktur Utama MURI Aylawati Sarwono.

Tommy, panggilan akrab Kepala BPSDMP, dalam sambutannya berharap agar para taruna/taruni transportasi baru ini dapat mengimplementasikan apa yang diperoleh selama mengikuti pelatihan, “Saya berharap saudara dapat mengimplementasikan seluruh pengetahuan dan keterampilan yang telah saudara peroleh dengan sebaik-baiknya, dan tidak menjadi orang yang angkuh”, kata Tommy.

Tommy dalam keterangan pers juga berharap agar pola pendidikan dan pelatihan di Puslatpurmar 4 Purboyo ini nantinya dapat dilanjutkan di kampus agar tidak mengurangi apa yang telah taruna/taruni dapatkan, “Ini sesuai dengan moto BPSDMP yaitu Gunawisista Nimpuna Sistacara yang artinya BPSDMP meluluskan lulusan yang prima fisiknya, profesional cara kerjanya, dan beretika”, ujar Tommy.

Pada kesempatan yang sama Tommy mengatakan BPSDMP akan terus melakukan perbaikan kompetensi sekolah-sekolah di bawahnya agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan riil di lapangan. Terkait kebutuhan tenaga transportasi Tomi mengatakan BPSDMP masih mengandalkan sekolah transportasi yang dikelola swasta untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan tenaga bidang transportasi, “Kita mengandalkan sekolah transportasi yang dikelola swasta, meskipun mereka minim fasilitas, kita ajak menggunakan fasilitas di sekolah transportasi milik perhubungan”, ujarnya.

Selain itu Tommy juga mengingatkan para taruna/taruni agar mempersiapkan diri terlebih menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun depan, “Persiapkan diri sebaik-baiknya, jangan pernah berhenti belajar, disiplin yang tinggi, mandiri, kreatif dan inovatif, tanpa disiplin yang tinggi tidak mungkin saudara akan berhasil dalam karir dan menjalani kehidupan dengan baik”, kata Tommy.

Tujuan dilaksanakannya pendidikan yang berlangsung sejak 24 Agustus sampai dengan 21 September 2015 ini adalah untuk membentuk taruna agar mampu mengatur dirinya sendiri, mengatur hubungan dengan orang lain, mengatur hubungan dengan tempat bekerja, serta dapat mengatur hubungan dengan Tuhan.

Direktur Utama MURI Aylawati Sarwono mengatakan Kementerian Perhubungan khususnya BPSDMP dapat menjadi inspirasi dan diikuti oleh kementerian lainnya, “Ini contoh yang sangat baik, ini masuk kriteria MURI yang pertama, pelopor, dan untuk rekor pelopor tidak akan pernah ditumbangkan karena yang pertama tetap menjadi yang pertama, semoga menjadi inspirasi untuk lembaga lainnya”, kata Aylawati. (GAT)