(Jakarta, 11/3/2014) Direktur Utama PT Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Ichwanul Idrus menjanjikan slot time penerbangan yang lebih banyak di jam-jam sibuk dan adil untuk semua maskapai.

‘’Dengan dioperasikannya gedung Air Navigation (AirNav) Indonesia atau Jakarta Automated Air Traffic Service (JATTS), pengaturan slot time penerbangan akan kami atur sedemikian rupa sehingga menjadi banyak take off dan landing-nya, khususnya di bandara-bandara yang sudah padat’’ kata Ichwanul disela-sela peresmian JATTS oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan di kawasan bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Senin (10/3).

Sebagai contoh di bandara internasional Soekarno Hatta. Sebelum adanya LPPNPI atau pada awal 2013, pergerakan pesawat baik yang take off maupun landing sebanyak 52 pesawat setiap jamnya. Setelah dibenahi oleh LPPNPI, pada akhir tahun 2013 menjadi 64 pesawat setiap jamnya. Pada Juni 2014 akan ditingkatkan menjadi 72 pesawat setiap jamnya dan pada tahun 2015 menjadi 86 pesawat setiap jamnya atau rata-rata 51 detik pesawat melakukan take off dan landing.

Untuk bisa menambah pergerakan pesawat, menurut Ikhwanul tentunya dibutuhkan infrastuktur yang memadai. Nantinya, LPPNPI akan memperpendek jarak satu pesawat dengan pesawat lain di udara.

Sementara itu di darat, pihak pengelola bandara dalam hal ini PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II juga harus menyiapkan prasarana seperti run way yang lebih panjang, taxi way yang lebih banyak. ‘’Begitu landing, pesawat bisa langsung masuk ke taxi way, tidak terus berada di landasan,’’ ujar Ikhwanul.

Bersama-sama dengan Indonesia Slot Time Coordinator (IDSC), LPPNPI secara bertahap akan mengatur kembali, slot time ini. Sanksi tegas juga harus diberikan agar maskapai tidak seenaknya menunda penerbangan (delay). ‘’Pesawat yang tidak bisa on time, ya harus berada di belakang pesawat lainnya yang sudah ready di landasan meski secara jadwal harus terbang lebih dulu,’’ jelas Ikhwanul. (JO)