(Jogjakarta, 30/12/09) Tingkat isian penumpang di bandara Adisucipto, Jogjakarta, selama masa liburan Natal 2009 dan Tahun 2010 baik datang maupun pergi mencapai hingga 90 persen. Jumlah ini meningkat signifikan dari hari-hari biasa, yang hanya berkisar antara 85-86 persen.
Manajer Operasional PT Angkasa Pura I cabang Bandara Adisucipto Halendra menjelaskan, pada masa puncak yang terjadi Kamis, 24 Desember 2009, jumlah penumpang domestik dan internasional yang masuk ke Jogja lewat bandara ini mencapai hingga 6.205 orang. Sementara pada kondisi normal, pergerakan penumpang datang ke bandara ini hanya berkisar 4.700 penumpang per hari.
Jumlah tersebut terdiri dari 5.918 penumpang domestik dan 287 penumpang internasional. Sedangkan jumlah penumpang yang keluar pada hari yang sama mencapai 4.605. Terdiri dari 4.316 penumpang domestik, dan 289 penumpang internasional.
Dia menambahkan, hingga Selasa, 29 Desember 2009, total penumpang yang tercatat masuk ke Jogja melalui Adi Sucipto sejak awal masa liburan, 22 Desember, berjumlah 42.874 orang penumpang. Sedangkan yang keluar sebanyak 41.665 orang. Dari jumlah tersebut, penumpang terbanyak yang masuk ke Jogjakarta adalah para penumpang asal Jakarta.”Kedatangan dari Jakarta tertinggi dibandingkan kota lainnya, mencapai 52 persen. Sedangkan tertinggi kedua dari Bali, sebanyak 12 persen, dan yang ketiga dari Balikpapan, sekitar 10 persen,” papar Halendra di kantornya, Rabu (30/12). Sedangkan pada jalur internasional, jumlah kedatangan penumpang didominasi para penumpang asal Malaysia dan Singapura.
Menurut Halendra, peningkatan jumlah penumpang datang di Bandara Adi Sucipto tidak terjadi secara drastis pada periode liburan panjang menyambut Natal 2009 dan Tahun Baru 2010, antara 22 Desember 2009 hingga 4 Januari 2010 mendatang. Melainkan sudah terjadi sejak menjelang peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram atau yang dikenal dengan atau 1 Syura, yang jatuh pada Jumat, 18 Desember lalu, dengan peningkatan sebesar 18 persen dari hari biasa.
”Untuk diketahui, Jogja ini kota pariwisata yang kental dengan budaya kerajaannya. Peringatan 1 Syura menjadi momentum tersendiri bagi masyarakat Jogja maupun pendatang, termasuk turis mancanegara, karena banyak kegiatan-kegiatan dan perayaan-perayaan di malam 1 Syura itu,” jelasnya.
Halendra menambahkan, tidak hanya kedatangan, untuk pergerakan penumpang keluar Bandara Adi Sucipto juga cukup tinggi pada masa liburan panjang yang berakhir hingga 4 Januari 2010 tersebut. Masa puncak pergerakan penumpang keluar Adi Sucipto terjadi pada hari Minggu, 27 Desember, dengan jumlah mencapai 6.225 penumpang.
”Sampai hari ini, tiket-tiket dari semua maskapai untuk beberapa lokasi tujuan, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri, banyak yang sold out (habis terjual). Terutama untuk tujuan Bali, Kuala Lumpur dan Singapura. Kalau untuk tujuan lain, seperti Jakarta misalnya, masih ada kekosongan load factor antara 10-15 persen,” jelas Halendra.
Optimalisasikan Peran PoskoTerkait masa liburan panjang jelang perayaan Natal 2009 dan Tahun Baru 2010 ini, Halendra menambahkan, pihaknya berupaya untuk mengoptimalisasikan peran Posko di Bandara Adi Sucipto sebagaimana yang diinstruksikan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. Posko tersebut berfungsi tidak hanya memberikan maupun data seputar pergerakan penumpang dan pesawat, serta informasi yang bersifat pelayanan terkait penerbangan lainnya.
Posko yang digagas Kementerian Perhubungan ini juga memberikan fasilitas penanganan kesehatan maupun pelayanan pengaduan, serta terkait keselamatan dan keamanan para calon penumpang. Karena itu, posko ini melibatkan banyak unsur dari luar, seperti Dinas Kesehatan Pemda DIY, unsur kepolisian, TNI AU, dan lainnya.
”Untuk peningkatan kualitas pengamanan di area internal bandara, kita bekerja sama dengan TNI AU. Sedangan untuk area publik, dengan intel kepolisian. Selain itu maskapai juga kita libatkan dalam kerja sama dan koordinasi ini, misalnya dalam hal pemberian informasi peringatan dini terkait keselamatan dan lain-lain,” pungkas Halendra. (DIP)