Jakarta – Upaya Pemerintah menghadirkan layanan transportasi massal yang selamat, aman, nyaman, murah, dan modern bagi masyarakat pengguna transportasi massal terus dihadirkan di berbagai kota. Setelah diluncurkan di beberapa kota besar di Indonesia, Layanan Teman Bus Program Buy The Service (BTS) pun dihadirkan di Makassar.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah meresmikan Layanan Teman Bus melalui Program BTS pada Trans Mamminasata pada Sabtu (13/11) pekan lalu. Langkah ini dilakukan Pemerintah sebagai upaya memberikan layanan transportasi massal perkotaan bagi masyarakat kota Makassar yang ramah, aman dan nyaman, dan juga menjadi langkah awal untuk meningkatkan konektivitas transportasi di wilayah kawasan Indonesia bagian timur.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi yang hadir secara langsung pada peluncuran Layanan Teman Bus melalui Program BTS pada Trans Mamminasata di Kawasan Lego-Lego Center Point Indonesia (CPI), Kota Makassar mengungkapkan rasa bahagianya dapat menyaksikan sekaligus me-launching layanan angkutan massal perkotaan Program BTS di tahun 2021 dan pertama kalinya dilakukan oleh Kementerian Perhubungan di wilayah kawasan Indonesia timur, tepatnya di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Jumlahnya Terus Bertambah
Pemerintah berupaya terus menambah layanan angkutan massal perkotaan dengan skema BTS ini ke berbagai kota. Program ini telah berjalan sejak tahun 2020 lalu dan telah ada di berbagai kota besar antara lain Kota Medan, Yogyakarta, Solo, Denpasar, dan Palembang.
"Khusus untuk di tahun 2021, kami juga mengembangkan kembali program BTS di 5 (lima) kota metropolitan lainnya salah satunya Kota Makassar. Kebijakan ini adalah implementasi dari UU 22/2009 yaitu Pemerintah hadir untuk menyiapkan angkutan massal perkotaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yakni menyediakan angkutan yang nyaman, murah, dan mudah diakses,” ujar Dirjen Budi.
Layanan angkutan massal di Kota Makassar yang diberi nama Trans Mamminasata ini hadir dengan menyediakan sebanyak 81 unit bus yang melayani penumpang di 4 (empat) rute layanan dengan 261 titik halte yang jam operasionalnya dimulai pukul 06.00 hingga 23.00 WITA.
Berbeda dengan layanan angkutan massal regular yang sebelumnya ada, Trans Mamminasata menawarkan konsep angkutan perkotaan berbasis non-tunai, memberikan transportasi ekonomis, mudah, andal, dan nyaman bagi masyarakat, dan juga ramah terhadap penyandang distabilitas.
Trans Mamminasata memiliki standar operasional yang telah ditentukan, antara lain memiliki tingkat keamanan dan keselamatan yang lebih baik bagi pengguna transportasi karena ada CCTV, juga ada ID card untuk pengemudi, ada tombol hazard, serta kelengkapan lain yang telah ditentukan dalam Standard Operational Procedure (SOP) pengoperasian kendaraan.
Direktur Angkutan Jalan, Suharto dalam laporannya mengatakan teman bus Trans Mamminasata melayani empat koridor, yaitu koridor Koridor 1: Terminal Mallengkeri - UNHAS (melalui Jl. Metro Tj. Bunga) sebanyak 21 unit bus, Koridor 2: Mall Panakkukang - Bandara Sultan Hasanuddin sebanyak 18 unit bus, Koridor 3: Kampus 2 PNUP - Kampus 2 PIP sebanyak 25 unit bus dan, Koridor 4: Pelabuhan Soekarno Hatta - UIN Samata sebanyak 17 unit bus.
Konektivitas Transportasi
Menurut Suharto, melalui program BTS, diharapkan simpul-simpul transportasi dapat saling terhubung seperti halnya Bandara Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Soekarno Hatta.
Bersamaan dengan ini, Plt. Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan bahwa hal ini merupakan langkah strategis yang menghubungkan simpul-simpul penting di perkotaan kota Makassar dan juga menjadi solusi dari kebutuhan warga kota yang kian meningkat terhadap kebutuhan transportasinya yang murah, aman dan nyaman.
“Kementerian Perhubungan memahami kebutuhan angkutan warga masyarakat di kota-kota besar. Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan. Dengan melihat rutenya saja saya sudah yakin bahwa program ini akan berjalan dengan baik," pungkasnya. (AS/IS/HG/ME/HS)