(Surabaya, 25/08/2011) Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) AC secara resmi beroperasi untuk melayani rute Surabaya-Lamongan-Bojonegoro. Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono bersama Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Indrawan, meresmikan pengoperasian KRDI AC, Kamis (25/8/2011) di stasiun Pasar Turi Surabaya.

KRDI AC ini merupakan set kedua produk yang sama dan merupakan hasil produksi  PT. Industri Nasional Kereta Api (INKA) Madiun. KRDI AC ini dilengkapi fasilitas pendingin ruangan atau AC dan toilet dua unit pada masing-masing gerbong kereta bagi penumpang dan susunan tempat duduk 2-2  yang lebih ergonomis untuk menunjang kenyamanan dalam perjalanan jarak jauh, dengan kapasitas angkut maksimum pada saat beban normal adalah 580 orang penumpang.

Wamenhub mengatakan pengoperasian KRDI AC ini merupakan bukti pemerintah serius mengembangkan transportasi nasional melalui jasa kereta api. Wamenhub menambahkan bukti keseriusan pemerintah lainnya dalam pengembangan transportasi sebagai sarana pendukung kegiatan ekonomi di Jawa Timur, diantaranya pembangunan double track atau rel ganda lintas utara Jawa dan perluasan Bandara Juanda.
 
"Untuk mendukung perekonomian Surabaya yang memiliki PDRB terbesar kedua di Indonesia pada 2010, dan merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 3 juta jiwa, kami akan terus dukung dengan pembangunan sarana transportasi, seperti pembangunan rel ganda lintas utara Jakarta-Surabaya sepanjang 727 km yang ditarget selesai pada 2013, sehingga dapat beroperasi pada 2014," ujarnya.
 
Lebih lanjut Wamenhub mengatakan moda transportasi Kereta Api memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jalan, antara lain: mengerti karakteristik masyarakat, hemat lahan, polusi rendah, dan rendah kecelakaan. Selain itu, tingkat konsumsi bahan bakar kereta api hanya 1/6 dari konsumsi kendaraan bus per kilo meter (km), sehingga pengembangan Kereta Api dinilai sebagai solusi dalam mengurangi beban jalan.

"Kami ingin membagi beban jalan dengan mode balancing agar beban dikurangi, karena 90% angkutan lewat jalan, kami targetkan setidaknya kereta api dapat berkontribusi 20% beban jalan. Kita menuju kesana, syaratnya kereta api double track atau rel ganda selesai, dibarengi persinyalan, aspek keselamatannya bagus," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan mengatakan, KRDI AC ini merupakan salah satu program pengadaan sarana perkeretaapian pemerintah melalui Ditjen Perkeretaapian. Pengoperasiannya sendiri diserahkan kepada PT Kereta Api Indonsia untuk melayani Surabaya-Lamongan-Bojonegoro. Sedangkan pembiayaan pekerjaan pengadaan 1 set KRDI AC bersumber dari dana APBN tahun 2010/2011 Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. (HH)