(Jakarta, 15/4/2014), Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, dalam laporannya ketika meresmikan pengoperasian Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Kalabia lintas Wahai (Pulau Seram, Ambon) – Fak Fak di Pelabuhan Fak Fak, Papua Barat (10/4/2014) mengatakan, “Karena ini perintis, tidak ada alasan untuk tidak beroperasi. Karena kapal ada, kru ada dan biaya operasional ada.” Operasional KMP Kalabia dipercayakan kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dimana sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK. 1895/AP.005/DRJD/2014 tanggal 28 Maret 2014 telah diterbitkan persetujuan pengoperasian KMP Kalabia untuk melayani lintas penyeberangan Wahai – Fak Fak.

Setelah Sabuk Selatan, kini Sabuk Tengah Nusantara terhubung dengan sempurna. Wamenhub Bambang Susantono dalam sambutannya ketika meresmikan KMP Kalabia tersebut mengatakan, “Yang kita resmikan sekarang ini bukan hanya KMP Kalabia, tapi tersambungnya Sabuk Tengah Nusantara”.

Lintas Wahai – Fak Fak berjarak 176 mil, merupakan link terakhir sabuk tengah nusantara. KMP Kalabia 750 GT dibangun di galangan PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Palembang, menggunakan dana APBN 2012 – 2013 dengan anggaran sebesar Rp. 34.025.433.750. Nama Kalabia diambil dari nama ikan yang hidup di perairan Maluku, Papua, dan sekitarnya.

Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 6 Tahun 2010 tentang Cetak Biru Transportasi Penyeberangan Tahun 2010-2030, konsep pengembangan transportasi penyeberangan dibagi dalam 3 (tiga) sabuk, yaitu :

Sabuk Utara merupakan rangkaian dari lintas yang menghubungkan jalur utara wilayah Indonesia mulai dari Mengkapan di Pulau Sumatera, Tanjung Balai Karimun di Kepulauan Riau, Sintete di Kalimantan Barat, Ancam di Kalimantan Utara, Tolitoli di Sulawesi Tengah, Bitung di Sulawesi Utara, ternate di Maluku Utara, Patani di Maluku, Sorong di Papua Barat dan terakhir di Jayapura dengan jumlah lintas sebanyak +- 33 lintas.

Sabuk Tengah merupakan rangkaian dari lintas yang menghubungkan jalur tengah wilayah Indonesia mulai dari Tanjung Api Api di Sumatera Selatan, Tanjung Kelian di Bangka Belitung, Ketapang di Kalimantan Barat, Kariangau di Kalimantan Timur, Taipa di Sulawesi Tengah, Sanana di Maluku Utara, Hunimua dan Wahai di Maluku dan terakhir di Fak Fak Papua Barat, terdiri dari 13 lintas yaitu :

-       Tanjung Api Api – Tanjung Kelian (30 mil dan dilayani 9 kapal)

-       Sadai – Tanjung Ru (82 mil dan dilayani 1 kapal)

-       Manggar – Ketapang (128 mil dan dilayani 1 kapal)

-       Balikpapan – Taipa (208 mil dan dilayani 1 kapal)

-       Luwuk – Banggai (77 mil dan dilayani 1 kapal)

-       Banggai – Bobong (75 mil dan dilayani 1 kapal)

-       Bobong – Mangole (90 mil dan dilayani 1 kapal)

-       Mangole – Sanana (5 mil dan dilayani 1 kapal)

-       Sanana – Namlea (120 mil dan dilayani 1 kapal)

-       Namlea – Galala (85 mil dan dilayani 2 kapal)

-       Hunimua – Waipirit (13 mil dan dilayani 4 kapal)

-       Wahai – Fak Fak (176 mil dan dilayani 1 kapal)

Sabuk Selatan merupakan rangkaian dari lintas yang menghubungkan jalur selatan wilayah Indonesia, mulai dari Sabang di NAD, Bakauheni di Lampung, Merak di Banten, Banyuwangi di Jawa Timur, Gilimanuk di  Bali, Lembar dan Pototano di NTB, Labuhan Bajo – Solor – Kalabahi – Ilwaki – Kisar di NTT, Dobo di Maluku, Pomako di Timika, Agats dan terakhir di Merauke dengan jumlah lintas sebanyak +- 14 lintas.

Sampai dengan saat ini jumlah lintas penyeberangan di Indonesia sebanyak 225 lintas yang terdiri dari 44 lintas penyeberangan komersil yang dilayani oleh 234 kapal dan 181 lintas penyeberangan perintis yang dilayani oleh 72 kapal.

Lintas penyeberangan yang belum terhubungan pada Sabuk Utara adalah Tanjung Pinang – Matak – Selat Lampah – Sintete dan Tanjung Pinang – Tambelan – Sintete. Sesuai dengna target dalam cetak biru transportasi penyeberangan, lintas-lintas tersebut akan terhubung seluruhnya sebelum akhir Tahun 2009.

Sedangkan Sabuk Selatan telah terhubung sempurna dengan diresmikannya KMP Sardinela pada lintas penyeberangan Dobo – Pomako oleh Wamenhub pada 29/11/2013 lalu di Pomako.

KMP Kalabia merupakan kapal ferry Ro-Ro Passengers dengan spesifikasi sebagai berikut :

a.    Panjang Keseluruhan (LOA) : 56,02 meter

b.    Lebar (B)         : 14,00 meter

c.    Sarat (d)          : 2,70 meter

d.    Bobot               : 750 GT

e.    Kapasitas penumpang            : 260 penumpang

f.     Kapasitas kendaraan campuran : 26 unit

g.    Jumlah mesin induk (ME) : 2 unit @ 1100 HP

h.    Merek mesin induk : YANMAR 6EY17W

i.      Jumlah mesin bantu (AE) : 2 unit @ 135 KVA

j.      Merk mesin bantu : Perkins 6TG2AM

k.    Kecepatan maksimum : 12 knot

(CAS)