(Jakarta,11/3/2014) Moda transportasi kereta api (KA) diharapkan mampu mengambil alih peran yang selama ini dilakukan moda transportasi darat yang mengalami banyak kendala. Kerena itu, moda transportasi kereta api harus bangkit lebih lebih cepat.

"Bukannya  selama ini tidak bangkit, tetapi perlu akselerasi," tutur Menteri Perhubungan EE Mangindaan ketika membuka  Dialog Nasional Kebangkitan Perkeretaapian Indonesia " Standar Pelayanan Minimum (SPM)" di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta, Selasa.

Menhub mengatakan, kereta api harus menjadi moda penghubung antar moda (konektivitas) antar moda. Karena itu, kereta api harus masuk ke pelabuhan, terminal dan Bandara.

Menhub menambahkan, pelayanan kereta api selama ini sudah baik, namun Menhub minta pelayanan itu harus ditingkatkan. " Pelayanan kereta api harus di atas standar minimum," ujar Menhub.

Menhub mengungkapkan, selaku regulator, pihaknya telah menerbitkan Peraturan Menteri No. 9 tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimum untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api, yang menjadi acuan bagi operator untuk memberi pelayanan kepada pengguna jasa kereta. Namun dalam perkembangannya, regulasi SPM tersebut perlu dievaluasi seiring perkembangan jaman. " Saya siap teken, apa yang diusulkan tentang pelayanan. Asalkan pelayanan itu lebih  baik," tegas Menhub.

Terhadap kegiatan dialog yang dilakukan, Menhub meminta agar mampu menghasilkan konsep pembangunan pengembangan moda transportasi kereta yang utuh, tidak parsial. "Kami selaku regulator siap menerima out put yang konseptual untuk sempurnakan regulasi yang mampu meningkatkan pelayanan moda transportasi kereta api," tutur Menhub.

Sementara itu, Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko selaku Ketua Penyelenggara Dialog mengungkapkan, tujuan dilakukan dialog untuk sosialisasi pengembangan kereta api kepada semua pemangku kepentingan, untuk mewujudkan komitmen standar pelayanan minimum dan untuk mewujudkan kesepahaman semua pemangku kepentingan terhadap pengembangan kereta.

Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan mengatakan, masyarakat Indonesia sebenarnya mau diajak untuk tertib. Namun hal itu dilakukan dengan kesabaran. " Contoh, ketika penggunaan e-ticketing, pada awalnya itu calon penumpang susah tertib. Namun lama- lama juga mau tertib," jelas Jonan.

Pihaknya berjanji akan terus meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api. " Kami berupaya untuk meningkatkan pelayanan," tambah Jonan.

Kepada pemerintah, Jonan juga meminta agar  dana PSO (Public Service Obligation) pencairannya tidak terlambat. (SNO)