(Semarang, 13/7/2012) Semakin tingginya traffic perjalanan kereta api lintas utara, selatan, dan Jabodetabek membuat penerapan automatic train stop (ATS) atau Automatic Train Protection (ATP) segera dilakukan. Saat ini ujicoba sudah dilakukan di wilayah Jawa Timur dan diharapkan penerapannya bisa segera dilaksanakan terutama untuk rel Jabodetabek.
ATS Peralatan keselamatan yang dapat mengatur pergerakan kereta api secara otomatis dengan memberhentikan kecepatan kereta api sesuai dengan kondisi jalan rel apabila masinis melanggar sinyal.
Menteri Perhubungan EE.Mangindaan mendukung adanya peningkatan teknologi dalam perkeretaapian agar keamanan dan keselamatan perjalanan dapat teratasi dan penumpang menjadi lebih nyaman selama menggunakan jasa transportasi kereta api.
"Ini harus mendapat perhatian, angkutan kereta api terus melakukan pembenahan, mulai dari peningkatan kenyamanan dengan penerapan kapasitas 100% hingga ketepatan waktu," ujar Menhub di Cirebon, Kamis (12/7).
Apalagi pembangunan double-double track (jalur ganda) lintas utara dan selatan juga sudah hampir rampung sehingga diperkirakan arus lalu lintas kereta api akan semakin padat pada tahun-tahun ke depan dan sangat membutuhkan kontrol yang selalu optimal.
Menhub juga sangat antusias saat mengontrol dan berdialog dengan para petugas di Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api Daerah Operasi (DAOP) 3 Cirebon. Kota udang ini merupakan kota yang strategis dan dengan adanya peralatan yang canggih juga harus didukung sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, karena harus konsentrasi tinggi.
"Apabila ada silap (khilaf) sedikit maka akan bisa membahayakan arus perjalanan kereta api. Saya sangat apresiasi terhadap seluruh petugas di Pusat Pengendalian Operasi ini," kata Menhub.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Tundjung Inderawan mengemukakan, uji coba di Jawa Timur sudah dilakukan. Diantara stasiun Tulangan lintas Sidoarjo-Tarik dan menurut rencana akan diaplikasikan tujuh sistem di lintas solo-yogya-kutoarjo, tiga di kabin prambanan ekspres, dua di krdi madiun, dan dua di KA inspeksi. Diharapkan pada 2015 mendatang sudah bisa diterapkan di seluruh lintas Jawa sebanyak 424 stasiun.
Sementara itu Direktur Utama PT Kereta Indonesia Ignatius Jonan, mengemukakan untuk di Jabodetabek, perjalanan kereta rel listriknya dan kereta api sudah mencapai 900 dan akan ditargetkan mencapai 2.000 perjalanan dengan rencana jeda waktu per-3 menit, untuk itu penerapan ATS sudah sangat mendesak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (CHAN)