(Palembang, 2/7/2013) Kenaikan harga premium dan solar akhir bulan Juni lalu ternyata tidak terlalu berdampak pada kegiatan transportasi angkutan logistik.
‘’Bisa kita lihat sendiri, meskipun pemerintah telah menaikan harga BBM jenis premium dan solar, tapi truk yang mengangkut logistik tidak berkurang. Ini merupakan suatu bukti bahwa dampak kenaikan harga BBM terhadap transportasi logistik sangat kecil sekali,’’ kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso saat melakukan inspeksi kesiapan infrastuktur dari Sumatera Selatan menuju Lampung, Selasa (2 Juli).
Ditanya mengapa transportasi logistik tidak terlalu berpengaruh, Suroyo yang saat itu didampingi Direktur ASDP Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Sudirman Lambali menjelaskan, karena logistik sangat dibutuhkan masyarakat. Dan pengusaha masih bisa berhitung berapa besar keuntungan yang diterima selama ini dan berapa besar tambahan biaya akibat kenaikan BBM.
‘’Saya yakin pengusaha transportasi logistik masih mendapatkan margin (keuntungan) yang lumayan, sehingga meski harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bahan bakar mereka tetap melakukan kegiatan bisnisnya,’’ tukas Suroyo.
Dari pemantauan langsung www.dephub.go.id di lintas Timur dari Kota Palembang Sumatera Selatan hingga ke pelabuhan Bakauheuni Lampung, ratusan truk yang mengangkut logistik, sembako maupun bahan baku industri seakan tidak pernah berhenti mengalir, bahkan cenderung menimbulkan kemacetan.
Saat berada di jembatan timbang Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, hampir setiap menit, truk-truk besar yang mengangkut logistik dari maupun ke arah Lampung dan Palembang terlihat lalu lalang. Bahkan petugas jembatan timbang tampak kewalahan saat truk-truk mulai antri di pintu masuk jembatan timbang, karena menimbulkan kemacetan di jalan raya Pematang Panggang.
Kemacetan akibat truk-truk dan tronton kembali terasa saat memasuki Bandar Jaya Lampung tengah menuju Metro. Faktor jalan yang sempit dan padatnya arus kendaraan mengakibatkan kemacetan yang sangat luar biasa. Bahkan disaat kondisi jalan basah akibat hujan mengakibatkan jalur cenderung stagnan. Sementara itu di beberapa ruas ruas jalur di Metro sedang dilakukan pengecoran yang mengakibatkan kemacetan yang luar biasa.
Kemacetan dan kepadatan kendaraan bukan menjadi hal yang aneh di kawasan Pelabuhan Panjang maupun pelabuhan Bakauheuni, Lampung. Apalagi dari pelabuhan Bakauheuni menuju Lampung, kondisi jalan yang menanjak mengakibatkan kendaraan-kendaraan besar merayap jalannya. Ini yang mengakibatkan kemacetan panjang.
‘’Dari kondisi yang kita temui dilapangan membuktikan bahwa kenaikan harga BBM tidak terlalu memberikan dampak terhadap transportasi logistik. Perekonomian tetap bergerak seperti biasa,’’ jelas Suroyo.
Soal kesiapan infrastuktur pada lintas Timur Palembang Lampung, secara umum menurut Suroyo cukup baik. ‘’Kalaupun ada perbaikan jalan di sana-sini, diperkirakan dapat diselesaikan sebelum H-10 Idul Fitri 1434 H,’’ ujar Suroyo. (JO)