UNGARAN - Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan mengatakan pihaknya akan menyiapkan tiga ribu bus rapid transit (BRT) yang akan melayani rute perkotaan di seluruh tanah air.“Pengadaan tiga ribu bus itu ditargetkan selesai pada tahun 2019. Tahun ini sedang dikerjakan seribu bus di tujuh perusahaan karoseri dalam negeri,” katanya saat meninjau pembuatan karoseri BRT di Pabrik karoseri Laksana Kelurahan Langensari Kecamatan Ungaran Barat, Rabu (22/7) siang.
Pada kunjungan kerja tersebut, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melihat langsung berbagai tahapan pengerjaan BRT di bengkel perusahaan karoseri di tepi jalan raya Semarang-Solo itu.
PT Laksana mengerjakan 350 unit BRT dan merupakan perusahaan karosesi yang menerima order pengerjaan terbesar.
Ikut mendampingi Menteri pada kesempatan itu adalah Dirjen Perhubungan Darat Djoko Sasono, Bupati Semarang H. Mundjirin, Direktur Utama PT Laksana Irwan Arman dan pejabat terkait lainnya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Ignasius Jonan, dana pengadaan tiga ribu BRT tersebut berasal dari pengalihan dana subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dana subsidi itu, lanjutnya, digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Termasuk di dalamnya infrastruktur bidang perhubungan berupa pengadaan seribu unit BRT pada tahun 2015 dan dua ribu unit lagi mulai tahun 2016 hingga 2019.
Pengerjaan seribu unit BRT tersebut direncanakan selesai pada akhir tahun 2015 ini. Selanjutnya akan dioperasikan paling lambat awal triwulan kedua tahun 2016.
“Program ini bertujuan menghemat konsumsi BBM. Karena masyarakat menggunakan sarana transportasi umum yang layak sesuai standar Kementerian Perhubungan,” terang Menteri.
Khusus untuk Jawa Tengah, direncanakan akan mendapat alokasi sekitar 150 unit bus. Sedangkan pengaturan alokasi untuk kabupaten/kota, tambah Jonan, akan diatur oleh Gubernur.
“Kemungkinan untuk melayani rute Kendal Demak Ungaran Salatiga dan Purwodadi (Kedungsapur),” jelas Jonan.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Djoko Sasono berencana mempercepat proses pengadaan unit BRT tersebut.
“Kita berharap proses pengadaan akan lebih cepat dari rencana (yang telah dibuat),” katanya. (BUN)