Jakarta, 5/7/2012) Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan Air Operation Certificate (AOC) kepada PT Citilink Indonesia, maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC). Dengan diserahkannya sertifikat ini maka Citilink secara resmi pisah dari induknya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Sertifikat AOC diserahkan langsung oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti kepada Vice Presiden Citilink, Arif Wibowo di markas Citilink gedung Citicon, Jakarta Kamis (5/7). Turut menyaksikan penyerahan sertifikat AOC, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.
AOC adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan bagi perusahaan penerbangan yang resmi beroperasi di Indonesia. Selama ini, sebagai anak perusahaan PT Garuda Indonesia, Citilink beroperasi dengan menggunakan AOC milik Garuda Indonesia. Dengan memiliki sertifikat AOC, Citilink nantinya akan menjadi maskapai yang independent.
Arif mengatakan, dalam waktu dekat, secara operasional Citilink segera mengudara dan beroperasi penuh secara mandiri dengan dua digit nomor identifikasi baru sebagai puncak dari spin off Citilink.
Herry Bakti mengatakan, jumlah penumpang di Indonesia saat ini sekitar 50-60 juta. Dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta berarti baru seperempat penduduk yang diangkut. "Jadi potensi Citilink untuk menggarap pasar masih sangat besar" kata Herry.
Meski masuk dalam golongan maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier), Herry mengingatkan Citilink untuk tidak mengurangi safety. Service yang diberikan boleh standar minimal tapi untuk safety harus sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah selaku regulator.
Citilink melayani penerbangan dengan sistem dari kota ke kota menggunakan model usaha pesawat berbiaya rendah. Berbasis di Jakarta dan Surabaya, Citilink melayani 8 rute harian dari Jakarta dan Surabaya dengan tujuan Medan, Ujungpandang, Batam, Banjarmasin, Denpasar dan Balikpapan. (JO)