(Jakarta, 6/5/2013) Menteri Perhubungan E. E. Mangindaan didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso menyerahkan 96 penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2012 kepada pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Ruang Mataram Kantor kementerian Perhubungan Jakarta, Senin (6/5).
Sebanyak 109 Kota/Kabupaten dari 18 Provinsi diusulkan dalam penilaian penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2012 kali ini. Dari 109 Kota/Kabupaten yang diusulkan tersebut, setelah dilakukan Verifikasi dan penilaian gabungan hasil penilaian Tahap 1, 2 dan 3, maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 429 Tahun 2013 Tentang Pemberian Penghargaan Wahana Tata Nugraha kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2012, telah ditetapkan 12 (dua belas) Kota/Kabupaten menerima Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha, 4 (empat) Kota menerima Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Angkutan, 39 (tiga puluh sembilan) Kota/Kabupaten menerima Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Lalu Lintas, 39 (tiga puluh sembilan) Kota/Kabupaten menerima Penghargaan Plakat Wahana Tata Nugraha dan 2 (dua) Provinsi menerima Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha Wiratama.
Perhargaan Wahana Tata Nugraha Wiratama pada Tahun 2012 ini adalah yang kedua kalinya diberikan. Penghargaan Wahana Tata Nugraha Wiratama merupakan bentuk penghargaan yang diberikan oleh Presiden RI kepada Pemerintah Provinsi yang berhasil melakukan pembinaan kepada daerah Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kinerja transportasi perkotaan dan berhasil memperoleh Piala Wahana Tata Nugraha. Dengan pemberian penghargaan ini diharapkan akan mendorong setiap Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan pembinaan di bidang transportasi perkotaan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub mengatakan pentingnya sektor transportasi sebagai urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, apapun yang dilaksanakan di sektor lain jika tidak terhubung dengan transportasi maka akan mengganjal dalam rangka pertumbuhan ekonomi. "Jika fungsi (transportasi) ini berjalan, akan mengangkat seluruh fungsi yang ada secara komprehensif, untuk itu perlu kerja keras dari kita semua untuk mewujudkan hal ini," ujar Menhub.
Menhub menambahkan, pemberian penghargaan ini juga merupakan stimulus bagi daerah untuk mendapatkan tambahan anggaran khususnya di sektor transportasi. "Akan kita perhatikan, tentunya bukan hanya memberikan stimulus tetapi justru dari stimulus itu akan lebih banyak keberhasilan yang di dapat demi untuk kesejahteraan dan demi penyelenggaraan transportasi bagi pengguna jasa," katanya.
Mangindaan mengharapkan melalui acara ini, akan muncul masukan-masukan baru dari pemerintah daerah yang berguna untuk pengembangan sektor transportasi. "Dari kegiatan ini juga kami mengharapkan adanya usulan-usulan dari pemerintah daerah, apalagi yang perlu kami perhatikan, karena perencanaan harus buttom up karena UU No. 22 tahun 2009 dan UU otonomi daerah mengacu ke situ," pesan Menhub.
Dalam acara penghargaan tersebut, juga diberikan Penghargaan Perusahaan Angkutan Antar kota Antar Provinsi dan Angkutan Pariwisata Terbaik serta Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup di Bidang Angkutan Jalan Tahun 2012 terdiri dari 3 Perusahaan dengan Pelayanan Ekonomi, 6 Perusahaan dengan pelayanan Non-Ekonomi serta 3 Perusahaan Angkutan Pariwisata. Sedangkan sebagai bentuk penghargaan kepada pengusaha angkutan yang sudah membantu pemerintah dalam menyediakan pelayanan angkutan untuk masyarakat maka Diberikan Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup (Lifetime Achievement) di Bidang Angkutan Jalan Tahun 2012 kepada 11 Pengusaha Angkutan Jalan.
Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa tujuan pemberian penghargaan WTN antara lain yaitu untuk Memberikan apresiasi kepada para perusahaan dan pengusaha angkutan terhadap kinerja dan dedikasinya dalam penyelenggaraan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat; Memberikan motivasi kepada operator angkutan umum sebagai mitra kerja pemerintah dalam pelayanan angkutan kepada masyarakat untuk terus berusaha memperbaiki pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada; dan Membangun kesadaran operator angkutan untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja perusahaan dalam melayani masyarakat dengan lebih memperhatikan aspek keselamatan.
Suroyo berharap ada hasil atau perubahan yang signifikan dari pemberian penghargaan WTN antara lain :Adanya perubahan pandangan bagi pengusaha angkutan penumpang umum terkait dengan keberpihakan pemerintah terhadap usaha angkutan umum dalam melayani masyarakat dalam kegiatannya sehari-hari;Para operator dapat mengetahui secara jelas langkah-langkah yang harus dilaksanakan terkait dengan pemanfaatan terhadap kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dan Tersosialisasinya kebijakan pemerintah dalam upaya membantu sektor usaha angkutan.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut diserahkan pula penghargaan kepada Perusahaan Angkutan Penyeberangan Terbaik Tahun 2012. Penghargaan diberikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan tujuan agar dapat memotivasi para operator angkutan penyeberangan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik sehingga masyarakat yang menggunakan jasa angkutan ini dapat terlayani secara optimal.
Penghargaan Perusahaan Angkutan Penyeberangan Tahun 2012 diberikan kepada 3 (tiga) perusahaan sebagai operator angkutan penyeberangan terbaik Tahun 2012 yakni PT Dharma lautan Utama, PT Jemla Ferry dan PT Windu Karsa.
Pada acara ini juga diserahkan Bus Bantuan Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2012. Bus Bantuan yang diberikan terdiri dari Bus Angkutan Pemadu Moda Transportasi Perkotaan sebanyak 10 unit, Bus Angkutan Jalan Perintis sebanyak 65 unit, Bus Angkutan Umum sebanyak 5 Unit dan Bus Pelajar/ Mahasiswa (Bus Sekolah) sebanyak 40 unit serta penyerahan 1 Unit Kendaraan Sosialisasi Keselamatan Transportasi Darat.
Dalam hal peningkatan sarana angkutan penyeberangan pada Tahun 2012 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah selesai membangun sebanyak 17 unit Kapal Penyeberangan. Mengingat proses administrasi, saat ini diserahterimakkan sebanyak 12 unit kapal terdiri dari 11 unit kapal penyeberangan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dan Riau, Kabupaten Asmat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan kepada PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) serta 1 unit kapal pembersih alur kepada Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
"Anggaran yang disiapkan untuk pengadaan bus bantuan lebih kurang Rp. 43 miliar, sedangkan anggaran yang terserap untuk kapal penyeberangan lebih kurang Rp. 439 milar." ujar Dirjen Perhubungan Darat Soeroyo Alimoeso.
Sedangkan untuk prasarana, terminal, pelabuhan penyeberangan dan fasilitas angkutan perkotaan menurut Soroyo sampai hari ini masih dalam proses audit. (HH)