JAKARTA – Angkutan laut perintis diupayakan terus berkembang dan menjadi target pengembangan Kementerian Perhubungan di tahun-tahun mendatang. Optimalisasi angkutan laut perintis demi terwujudkan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia merupakan strategi Pemerintah untuk meningkatkan perekonomian daerah. Langkah ini dapat terwujud jika Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan dapat bergandengan tangan dan berkolaborasi secara efektif bersama stakeholder lainnya.
Kolaborasi Terus Digalakkan
Kolaborasi bersama stakeholder yang pernah disepakati akhir tahun lalu untuk tahun anggaran 2022 dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, konektivitas ekonomi dan wilayah adalah pengembangan kapal perintis, kapal barang tol laut, kapal khusus angkutan ternak dan kapal rede. Di tahun-tahun mendatang peningkatan layanan publik ini akan terus dikembangkan.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Arif Toha mengungkapkan, konektivitas adalah tanggung jawab dan amanah yang harus dijaga bersama. Untuk itu, lanjut Arif Toha, angkutan laut kapal perintis harus dioperasikan dengan efisien, efektif dan akuntabel untuk menjaga konektivitas daerah. “Angkutan laut kapal perintis harus dioperasikan dengan efisien, efektif dan akuntabel,” ujarnya saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Pelayaran Perintis, Rede Transport TA 2022, akhir Agustus lalu di Surabaya.
Dirjen Arif beranggapan, ada beberapa hal yang harus diprioritaskan dan disinergikan khususnya layanan angkutan laut perintis agar dapat semakin optimal, meliputi pengelolaan angkutan laut perintis yang berkelanjutan dan harmonisasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya dalam mendukung terwujudnya keselamatan maritim. Tapi ada juga hal lain, yang juga harus dikolaborasi, seperti halnya pengawakan dan kompetensi kru kapal perintis, pengenaan tarif penumpang dan barang, ketersediaan kuota BBM subsidi, keteraturan dan kepastian Jadwal Perintis, pemasaran layanan angkutan perintis pada masing-masing Pemerintah Daerah, serta optimalisasi rute angkutan laut perintis dan integrasi dengan rute angkutan kapal PSO dan kapal Tol Laut serta kapal komersial lainnya.
“Peningkatan layanan oleh seluruh stakeholder dan penyelenggara pelabuhan merupakan faktor utama dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dalam hal konektivitas, produktivitas, dan ketepatan waktu layanan Kapal Perintis/Tol Laut, “ imbuh Dirjen Arif.
Untuk itu, Arif berharap kepada para penyelenggara pelabuhan agar dapat mendukung penyelenggaraan Pelayanan Perintis dan Rede Transport ini dengan cara memberikan kemudahan layanan, biaya yang ekonomis, dan prioritas sandar di Pelabuhan bagi Angkutan Laut Kapal Perintis atau Tol Laut.
Dirjen Arif menambahkan diperlukan sinergi dengan ekositem wilayah kerja dengan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku. Ini adalah tugas bersama dari pemerintah berkolaborasi bersama stakeholder lainnyadalam memberikan ruang dan ekosistem bagi sektor swasta agar dapat berperan lebih besar dalam meningkatkan konektivitas daerah.
Selanjutnya dia menekankan pentingnya meningkatkan layanan angkutan laut perintis sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara optimal.
Spirit Rakor Perintis dan Rede Transport Tahun ini - Perintis 5G
Penting bagi penyelenggaraan angkutan kapal perintis dilakukan evaluasi secara menyeluruh agar diperoleh hasil sehingga tujuan yang maksimal tercapai. Dirjen Arif menyarankan agar dilakukan evaluasi yang berkesinambungan atas pelayanan kapal perintis yang telah ada, mendengarkan masukan dari para pengguna layanan dan menindaklanjuti dengan cepat, sehingga manfaat pengoperasian kapal perintis dapat dirasakan oleh masyarakat dengan maksimal. “Sesuai Spirit Rakor Perintis dan Rede Transport Tahun ini, yaitu Perintis 5G (Good Intention, Good Actions, Good Performances, Good Services, Good Governance),” tukas Dirjen Arif.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting, menyampaikan bahwa pada tahun 2022 ini telah terselenggara sebanyak 117 trayek angkutan laut perintis yang melayani 548 pelabuhan singgah, di mana 44 trayek dioperasikan oleh PT. Pelni melalui mekanisme penugasan sesuai Perpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik.
Untuk Kapal Perintis Milik Negara dan 73 trayek lainnya dioperasikan oleh perusahaan pelayaran swasta melalui mekanisme pelelangan umum. Sedangkan untuk Rede Transport terselenggara 16 trayek yang dilayani oleh PT. Pelni melalui mekanime penugasan sebagai bagian dalam mendukung program keperintisan. Kapal Rede merupakan satu kesatuan dengan penyelenggaraan angkutan laut perintis maupun angkutan laut PSO dimana kehadiran Kapal Rede diperuntukkan sebagai feeder atau penghubung menuju pelabuhan-pelabuhan atau tempat-tempat yang tidak dapat disinggahi oleh kapal utama dikarenakan fasilitas pelabuhan yang belum lengkap, serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan yang dangkal.
Angkutan Laut Perintis Sangat Dibutuhkan di Daerah 3 TP
Di tengah upaya Pemerintah melakukan percepatan peningkatan perekonomian daerah di seluruh kawasan Indonesia, termasuk di kawasan tertinggal, terpencil dan terluar dan perbatasan, pelayanan angkutan laut perintis merupakan sarana dan ujung tombak yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Bahkan, Capt Ginting menyebut, angkutan laut perintis yang telah beroperasi selama puluhan tahun yang konsisten beroperasi selama ini sebagai bentuk kehadiran negara dalam membantu mobilitas penumpang dan barang, serta perekat atau penghubung pulau-pulau di Indonesia. Bahwa saat ini ruang fiskal/alokasi anggaran Pemerintah terbatas, sehingga Pemerintah didorong untuk dapat mengelola anggaran secara bijak, efisien dan efektif, oleh karena itulah pihaknya melakukan analisa passenger factor untuk mengidentifikasi ruas-ruas trayek kapal perintis. “Untuk ruas-ruas trayek kapal perintis yang load factor nya sudah tinggi akan ditawarkan ke sektor swasta/komersial. Sedangkan untuk ruas-ruas yang load factor nya rendah dan/atau terdapat trayek berhimpit akan dilakukan denga optimal dan efisien,” ujar Capt. Ginting.
Selain itu, lanjut Ginting, pemodelan jaringan trayek kapal perintis yang optimal diharapkan dapat menciptakan anggaran yang efisien namun tetap bermanfaat untuk menumbuhkan ekonomi pada daerah yang disinggahi.
Capt. Ginting mengungkapkan jumlah trayek di 2023 masih sama dengan Tahun 2022 sebanyak 117 trayek. Hal ini menurut dia mengidentifikasikan bahwa Pemerintah tetap ingin menjaga konektivitas daerah, khususnya daerah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil dan Perbatasan), namun juga mendorong keterlibatan sektor swasta karena pada bulan ini terdapat 1 (satu) kapal komersial milik swasta yang melayanai ruas perintis Pagimana–Wakai–Gorontalo. “Kapal tersebut sudah berada di Pelabuhan Gorontalo sejak pertengahan bulan dan telah mengantongi persetujuan trayek, namun demikian masih dalam proses pengurusan bbm subsidi,” terang Capt. Ginting.
Penghargaan Bagi Stakeholder Dalam Penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis
Kemenhub memberikan apresiasi positif dan penghargaan kepada stakeholder yang telah berkontribusi dan turut mendukung penyelenggaraan angkutan laut perintis dan rede transport. Penghargaan tersebut diberikan ke beberapa pihak saat Kegiatan Rakornas Pelayaran Perintis dan Rede Transport TA 2022 berlangsung di Surabaya, akhir Agustus lalu.
Penghargaan tersebut diberikan kepada Provinsi Gorontalo sebagai Provinsi Katalisator Tumbuhnya Trayek Kapal Penumpang Komersil Terbaik. Adapun Provinsi Sulawesi Utara diberikan penghargaan sebagai Provinsi Inisiator Pemodelan Jaringan Trayek Perintis Terbaik. Penghargaan Operator Sebagai Pengelola Kapal Terbersih diberikan kepada PT. Pelni (Persero). Penghargaan Operator yang Melakukan Pengawasan Terhadap Kinerja ABK Terbaik diberikan kepada PT. LUAS LINE. Penghargaan Operator Swasta yang Memberikan Dukungan Kegiatan Sosial dengan Deviasi Trayek Terbaik diberikan kepada PT. Subsea Lintas Globalindo. Penghargaan Kapal dengan Jumlah Penumpang Terbanyak diberikan kepada Kapal KM Sabuk Nusantara 106 dengan Operator PT. PELNI (Persero). Penghargaan Operator Swasta dengan Video Aktifitas Kapal Terbaik diberikan kepada PT. Karunia Utama Asia Timur. Adapun Penghargaan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pangkalan Kapal Rede dengan Produktifitas Terbaik diberikan kepada Kantor KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun. (AS/IS/RY/HG)