(Jakarta, 16/8/2011) Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya tenaga inspektur  yang mengawasi operasional perkeretapian jumlahnya belum mencukupi. Tenaga yang tersedia saat ini baru sepertiga dari panjang jalan kereta api di Indonesia.

"Tenaga inspektur baru sepertiga dari 4.000 kilometer panjang jalan kereta api," ungkap  Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan usai melantik 94 tenaga peguji sarana , tenaga penguji prasarana dan tenaga inspektur di Gedung Kemenhub Jakarta, Senin kemarin (15/8).

Lebih lanjut Tundjung mengatakan, kebutuhan tenaga penguji dan inspektur perkeretaapian masih tinggi, sedangkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian sendiri baru ada lima tahun sehingga kemampuan untuk 'mencetak' juga belum bisa langsung banyak.

Jumlah penguji dan inspektur saat ini baru ada 94 orang, idealnya dari panjangnya rel kereta 4.000 km, jumlah tenaga yang tersedia harus lebih banyak lagi sehingga mampu melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan sesuai kebutuhan.

Dari 94 orang tenaga ahli yang dilantik, terdiri atas  32 orang tenaga penguji sarana, 62 orang tenaga penguji prasarana dan dari tenaga 94 tenaga penguji tersebut, sebanyak 48 orang sebagai tenaga inspektur.Tenaga penguji dan inspektur ini merupakan pelantikan untuk  pertama kalinya, mereka ini menurut Tundjung merupakan pioner.

Mereka yang dilantik, ditambahkan Tundjung telah melalui pelatihan dan ujian selama Mei-Juni lalu dan diperoleh hasil yang sangat baik. "Dan diharapkan mereka bisa membawa perkeretaapian ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Selama ini penguji dan inspektur dilaksanakan dari tenaga fungsional atau poksi. Sesuai undang-undang, harus menempatkan orang-orang yang memiliki kecakapan, dan selanjutkan diuji. Khusus untuk inspektur, adalah orang-orang yang dari tenaga penguji yang kembali dites menjadi inspektur. Para penguji dan inspektur ini harus menjalani pelatihan selama 200 jam.

"Selanjutnya mereka harus menjalani tes, sehingga belum tentu yang sudah ikut pelatihan langsung lulus, namun patut disyukuri hasilnya ternyata sangat baik," kata Tundjung.

Dengan jenjang pelatihan yang dilakukan, maka didapat orang-orang yang memiliki kecakapan untuk meningkatkan keselamatan maupun layanan perkeretaapian, begitu juga dengan standar operasional semoga bisa ditingkatkan dengan adanya inspektur dan penguji perkeretaaapian ini. (CHAN)