(Jakarta, 5/7/2012) Lintas penyeberangan Merak-Bakauheuni saat ini mengalami kekurangan kapal. Kondisi ini bisa menimbulkan antrian panjang sebagaimana yang terjadi minggu sebelumnya.
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan akan terjadi kepadatan kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak pada Kamis malam ini. Pasalnya, saat ini kapal yang beroperasi sebanyak 20 kapal. Kapal lainnya untuk sementara tidak dapat melayani karena sedang dalam proses perbaikan dan docking.
Dalam 24 jam terakhir, kapal yang keluar lintasan untuk melakukan perbaikan antara lain KMP SMS Kertanegara, KMP Duta Banten, KMP Labitra Salwa, KMP Munic dan KMP Prima Nusantara. Demi kenyamanan pengguna jasa sendiri, diimbau agar truk industri dan kontainer dapat melalui pelabuhan umum, karena dalam masa liburan dan persiapan lebaran ini, ASDP Indonesia Ferry akan memprioritaskan truk sembako, bus penumpang dan kendaraan pribadi.
Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Christine Hutabarat kepada wartawan, Kamis (5/7) mengatakan, untuk mengantisipasi peningkatan kendaraan, ASDP mengadakan pertemuan dengan pihak Administrator Pelabuhan(Adpel) dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Merak (OPP) Kementerian Perhubungan.
Dalam pertemuan tersebut, Adpel Merak akan membantu percepatan proses perijinan masuk lintasan untuk kapal-kapal yang selesai docking. Namun, proses percepatan ini juga harus didukung dengan kesiapan dan kecepatan proses penyiapan dokumen dari para operator kapal.
“ASDP hanya mengoperasikan 3 kapal di Merak – Bakauheni. Jadi jelas sangat membutuhkan dukungan semua pihak supaya dapat segera mengurai kepadatan kendaraan ini. Kami yakin, dengan dukungan dari regulator dan komitmen operator untuk mengoperasikan kapal mereka serta pengertian dari seluruh pengguna jasa dapat segera menyelesaikan kepadatan di Merak, “ ujar, Christine Hutabarat.
Hingga Kamis sore ekor antrian truk terpantau pada Kilometer 92 (KM.92) Jakarta – Merak, setelah sebelumnya sempat berkurang. Sebagai informasi kondisi kepadatan pelabuhan Merak untuk pengguna jasa, ASDP telah memasang Mobile Display di KM. 67 dan bagi kendaraan penumpang atau truk sembako telah diarahkan oleh kepolisian lalu lintas keluar di pintu tol Cilegon Timur atau Serang Barat.
Sementara Direktur ASDP Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Sudirman Lambali yang dihubungi www.dephub.go.id mengatakan, mengantisipasi terjadinya kekurangan kapal di lintasan penyebrangan Merak-Bakauheuni, pihaknya sudah menginstruksikan kepada para pemilik kapal yang sudah menyelesaikan docking untuk segera bergabung ke lintasan.
Tentu saja membutuhkan waktu, mengingat kapal tersebut melakukan docking di Tanjung Priok sehingga membutuhkan waktu untuk ke lintasan. Sedangkan untuk kapal-kapal yang keluar dari lintasan untuk dilakukan perbaikan, Sudirman telah menghubungi para pemilik kapal untuk mempercepat proses docking. ‘’Kalau soal perbaikan atau service memang tidak terlalu lama. Masalahnya banyak kapal yang harus menunggu suku cadang dari luar,’’ kata Sudirman yang ketika dihubungi sedang berada di Pelabuhan Merak.
Idealnya, bila kapal-kapal ini beroperasi secara konsisten, pada lintasan Merak Bakauheuni itu di isi oleh 24 kapal. Jika kapal beroperasi secara penuh yakni 4 rit atau 8 kali dalam satu hari, maka truk yang diangkut bisa sekitar 3000 lebih. Dan itu tidak akan menimbulkan antrian seperti sekarang. (JO)