(Jakarta, 04/07/2012) Menjelang Ramadhan dan Lebaran tahun ini, operator Pelabuhan Tj. Priok harus mengantisipasi kenaikan arus barang. Langkah antisipasi ini bertujuan agar tidak terjadi stagnasi dan kepadatan penumpukan barang dan peti kemas seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya, demikian dikatakan Kepala Otoritas Pelabuhan Tj. Priok Sahat Simatupang di Jakarta (29/6).
 
Menurut Sahat, menjelang Ramadhan terjadi peningkatan yang signifikan yakni rata-rata 40% dibandingkan bulan sebelumnya. Ditambahkannya, Priok saat ini membutuhkan penopang atau buffer area penumpukan termasuk melibatkan mitra tempat penimbunan sementara (TPS) dalam kegiatan pindah lokasi penumpukan peti kemas. Area penumpukan yang ada sekarang tidak sebanding dengan  volume arus barang yang keluar masuk pelabuhan, sedangkan untuk perluasan area dalam Pelabuhan Tj. Priok sangat sulit mengingat keterbatasan lahan.
 
Untuk itu Sahat mengusulkan  wilayah kerja pabean untuk kegiatan penumpukan di kawasan Tj. Priok diperluas hingga ke kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. “Bahkan PT Pelindo II sudah siap mengoperasikan 90 hektare lahan di kawasan Marunda tersebut sebagai buffer penumpukan,” katanya. Perluasan ini sendiri menurut Sahat telah beberapa kali dibahas di lintas Kementerian, bahkan draft tersebut saat ini sudah berada di Kantor Sekretariat kabinet.
 
Otoritas Pelabuhan Tj. Priok telah meminta Pelindo II mengoptimalisasikan seluruh fasilitas dermaga dan peralatan bongkar muat. Optimalisasi itu dilakukan dengan mengeluarkan seluruh peti kemas kosong dari kawasan lini 1, menekan waktu tunggu pelayanan sandar dan bongkar muat kapal atau dwelling time, serta memanfaatkan fasilitas terminal 2-JICT sebagai pelayanan domestik hingga draft atau kedalaman kolam di terminal itu diperdalam guna melayani kapal ocean going. “Kami minta dwelling time ditekan sehingga tidak terjadi lagi antrean kapal di pelabuhan,” ujarnya.
 
Guna membahas persiapan angkutan lebaran tahun ini, Sahat mengungkapkan pihaknya akan mengundang seluruh operator terminal dan asosiasi. “Otoritas Pelabuhan juga akan mengawasi untuk memastikan supaya aktivitas jasa kepelabuhanan berjalan lancar,” terangnya.(HH)