(Jakarta, 2/1/2013) Pembangunan jalur ganda (double track) lintas utara yang menghubungkan Cirebon-Surabaya optimis rampung dan ditargetkan bisa beroperasi akhir 2013 sambil melaksanakan pembangunan rel ganda di wilayah Selatan yang saat ini belum terlalu tinggi akselerasinya.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengungkapkan konektivitas mutlak harus dilakukan untuk menghubungkan seluruh wilayah di Tanah Air tanpa mengabaikan keselamatan dan keamanan semua moda termasuk juga kereta api.
Pembangunan jalur ganda lintas Selatan menurut Mangindaan dilakukan agar jalur lintas utara tidak terlalu menumpuk karena selama ini jalur utara yang diandalkan untuk angkutan penumpang dan barang. Jalur tersebut meliputi Bandung, Yogyakarta, Solo, Madiun dan Surabaya.
“Nantinya bila jalur ganda selatan selesai maka bisa terpecah dan akan lebih lancar. Angkutan kontainer dan cargo juga bisa tersalurkan dengan cepat menggunakan kereta api, tidak hanya untuk angkut penumpang saja,” ujar Menhub di Jakarta, Rabu (2/1).
Selain pembangunan moda transportasi kereta api di wilayah Jawa, menurut Menhub Sumatera juga sudah mulai jalan dan perlu standarisasi. Begitu juga Kalimantan yang akan diprioritaskan adalah wilayah Kalimantan Tengah dan Selatan dan diharapkan sudah mulai serius di 2014 mendatang.
“Seperti rencana pembangunan kereta api di Sulawesi, penandatangannya sudah dilakukan akhir tahun 2012 dan akan segera direalisasikan,” tutur Menhub.
Sementara itu di sektor moda transportasi lainnya, Menhub mengungkapkan persiapan Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara yang menurut rencana shadow operation akan dilaksanakan Januari ini dan dilakukan peresmian operasional pada Maret 2013 mendatang. Dia juga berharap Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekan Baru bisa segera diresmikan.
Sektor transportasi laut, 2013 ini menurut Menhub sebanyak 100 pelabuhan akan selesai pembangunanya dan akan dihubungkan dengan angkutan penyebrangan untuk kemudahan konektivitas.
“Saya sudah tanyakan kepada Dirjen Perhubungan Darat (Suroyo Alimoeso) dan akan siap 17 kapal penyebrangan. Prioritas untuk wilayah Timur dahulu karena moda transportasi di sana masih sangat kurang dan harus kapal perintis dulu,” imbuh Menhub. (CHAN)