JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah meminta Kementerian Perhubungan Udara untuk mempercepat kalibrasi peralatan navigasi yang ada di Bandar Udara Ferdinan Lumban Tobing, Pinangsori, Tapanuli Tengah. Kalibrasi peralatan navigasi ini perlu dilakukan agar pesawat tetap bisa mendarat di Bandara Ferdinan Lumban Tobing meski dalam kondisi cuaca buruk.
Permintaan ini disampaikan langsung oleh Bupati Tapanuli Tengah, Syukran J Tanjung kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta. Hadir juga dalam pertemuan tersebut Kepala Bandar Udara Ferdinan Lumban Tobing, Ambar Suryoko.
Menurut Syukran, penting segera dilakukan kalibrasi peralatan navigasi, sehingga penerbangan tidak terganggu saat cuaca buruk. "Saat ini, jika cuaca sedang buruk, maka penerbangan harus ditunda karena pilot tidak bisa mendaratkan pesawat," ujar Syukran.
Syukran menambahkan, percepatan kalibrasi ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan Bandar Udara Ferdinan Lumban Tobing. "Ke depan kita harapkan ada penambahan frekuensi penerbangan serta pembukaan rute penerbangan baru dari dan ke Pinangsori. Seperti misalnya Pinangsori-Batam atau Pinangsori Penang, dan lain-lain," tambah Syukran.
Sementara itu, Kepala Bandar Udara Ferdinan Lumban Tobing Ambar Suryoko menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, pada prinsipnya Dirjen Perhubungan Udara sepakat untuk mempercepat proses kalibrasi peralatan navigasi ini.
"Pada prinsipnya bapak (Dirjen Perhubungan Udara) setuju. Sehingga diharapkan ke depan, saat cuaca buruk pesawat tetap bisa mendarat di Pinangsori. Dengan demikian, tidak ada gangguan terhadap jadwal penerbangan," ungkap Ambar.
Saat ini menurut Ambar, jumlah penumpang yang datang dan berangkat dari Bandar Udara Pinangsori setiap hari mencapai kurang lebih 700 penumpang. "Kita memiliki beberapa jadwal penerbangan tetap. Seperti Garuda Indonesia yang membuka rute Jakarta-Pinangsori-Kualanamu, dengan frekuensi 2 kali sehari serta Wings Air dengan rute Kualanamu-Pinangsori," tutup Ambar. (BUN)