JAKARTA - Bulan April 2015, Federal Aviation Administration (FAA) akan melakukan evaluasi terhadap progres yang telah dilakukan oleh kementerian Perhubungan terkait dengan keselamatan penerbangan.

Dengan apa yang sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan selama ini, diharapkan kekurangan item keselamatan penerbangan di Indonesia sebagaimana yang diisyaratkan oleh FAA sudah berkurang.

‘’Dengan demikian kita harapkan tahun ini juga Indonesia masuk dalam kategori 1, sehingga maskapai penerbangan nasional bisa terbang ke Eropa dan Amerika,’’ kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Hari Mustafa Djuraid kepada wartawan di sela-sela dialog pers yang bertajuk Tragedi AirAsia, Televisi dan Harapan Publik di gedung Dewan Pers, Jakarta, Rabu (7/1).

Menurut Hadi, saat ini masih sekitar 130 item yang terkait dengan keselamatan yang masih perlu dibenahi. ‘’Sejauh ini Ditjen Perhubungan Udara sudah melakukan berbagai pembenahan manajemen penerbangan khususnya dalam meratifikasi ketentuan yang disyaratkan FAA,’’ kata Hadi.

Diakui oleh Hadi, ini bukan persoalan gampang. Perlu kerja keras dan kesungguhan dari semua pihak, yaitu Kemenhub selaku regulator, maskapai penerbangan sebagai operator, Airnav dan PT Angkasa Pura I dan II selaku pengelola bandara. ‘’Kalau kita semua mau kerja keras dan sungguh-sungguh, kita bisa kok masuk Katagori 1. Mudah-mudahan tahun 2015 ini kita bisa (masuk katagori 1),’’ ujarnya

Karena Indonesia masih belum memenuhi banyak persyaratan dalam keselamatan penerbangan, hal itu menjadi salah satu sebab Indonesia masih menempati Katagori 2 dalam peringkat FAA yang menjadi faktor tidak membolehkan maskapai Indonesia terbang ke Amerika Serikat dan Eropa.

Untuk itu, kejadian jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 merupakan momentum untuk pembenahan secara menyeluruh. "Sekarang ini, Kemenhub sedang dibuka kotak pandoranya, kita akan bongkar, mungkin sini seperti fenomena gunung es, hanya atasnya saja nampak, masalah yang di bawahnya lebih besar atau menggurita," pungkasnya.

Ketua Indonesia National ir Carrier Association (INACA) Arif Wibowo mengatakan, berharap banyak pada Menteri Perhubungan yang baru Ignasius Jonan untuk memperbaiki sisi keselamatan untuk memenuhi tuntutan daya saing di pasar internasional, khususnya dalam menyambut MEA 2015.

Dirut PT garuda Indonesia ini berharap agar Indonesia memperbaiki standar keselamatan penerbangan, sehingga bisa masuk kategori 1 FAA (Federal Aviation Administration) Amerika Serikat. Selama ini Indonesia masih berada di kategori 2, sehingga seluruh maskapai penerbangan di Indonesia dilarang melayani penerbangan ke Amerika Serikat. “Harapan kita dalam hal safety kita bisa masuk kategori 1 standar FAA. Ini bagian dari standar internasional,” ucap dia. (JO)