(Jakarta, 21/11/2012)  Indonesia sudah saatnya  memiliki Aerospace Park yaitu  kawasan industri terpadu sebagai pusat kegiatan industri perawatan pesawat terbang guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan.

"Kawasan terpadu tersebut diharapkan dapat mendukung operasional maskapai nasional dari aspek keamanan, on time performance dan efektifitas dalam perawatan," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat membuka seminar dan rapat Indonesian Aircraft Maintenance Shop Association (IAMSA) di Jakarta, Senin (21/11).

Model Aerospace Park sudah dikembangkan di beberapa negara Asia seperti Korea Selatan dengan Cheongju International Airport, Singapura dengan Selatar Aerospace Park, Thailand dengan Bangkok International Airport serta Malaysia dengan International Aerospace Center.

"Jika Aerospace Park tidak dibangun segera, nantinya Indonesia hanya menjadi penonton dan kehilangan kesempatan saat mulai diberlakukannya ASEM (Asean Single Aviation Market) pada tahun 2015 mendatang," kata Bambang.

Dengan letak geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, idealnya. Aerospace Park dibangun di tiga wilayah, yaitu Barat, Tengah dan Timur. Barat bisa dibangun di Medan, Tengah di Cengkareng dan Timur di Makasar.

Oleh karenanya, Bambang minta IAMSA dan perusahaan MRO (Maintenance Repair and Overhaul) segera membuat usulan yang kongkrit mengenai keberadaan Aerospace Park ini dan mengkomunikasikan dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan dan BUMN.

Ketua IAMSA Richard Budihadianto menjelaskan, banyak manfaat yang akan diperoleh dengan terbangunnya Aerospace Park. Jika perawatan dilakukan di Indonesia yang biayanya lebih rendah dibandingkan dengan di luar negeri, maka biaya operasional maskapai akan dapat ditekan sehingga bisa menjual harga tiket lebih rendah. Akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, safety juga lebih baik, bisa menekan devisa bahkan bisa mendatangkan devisa jika yang melakukan perawatan maskapai penerbangan asing.

Richard mengaku sudah menyiapkan konsep Aerospace Park seperti yang diminta Wamenhub. "Konsep Aerospace Park yang akan di presentasikan kepada pemerintah sudah siap dan tinggal dilakukan penyempurnaan saja," tukasnya.

Diharapkan pada tahun 2014 mendatang pembangunan kawasan industri atau Aerospace Park ini sudah dimulai dan awal tahun 2015 sudah beroperasi. Dengan demikian saat diberlakukan ASEM, Indonesia sudah dapat ambil bagian dalam persaingan bebas tersebut. (JO)