(Jakarta, 3/6/2013) Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Perancis melakukan kerjasama bidang infrastruktur perkeretaapian dengan menandatangani Financial Protocol, Implementation Agreement, dan Credit Facility Agreement Bandung Urban Railway Transport Development dan Electrification Padalarang – Cicalengka Line Project di kantor Kementerian Perhubungan pada Selasa, 4 Juni 2013.
Seluruh dokumen perjanjian tersebut ditandangani oleh Staf Ahli Bidang Pendapatan Negara, Robert Pakpahan, yang juga dengan kewenangan penuh menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan. Sedangkan dari Pemerintah Perancis, untuk penandatangan Financial Protocol dilakukan oleh Duta Besar Perancis, Corinne Breuze; untuk Implementation Agreement dilakukan oleh Director of Institutional Activities – Natixis, Bernard Lemperiere; serta untuk penandatangan Credit Facility Agreement dilakukan oleh Indonesia Country Director - Agence Francaise De Developpement/AFD, Vincent Rousset. Penandatangan dokumen perjanjian tersebut disaksikan oleh Menteri Perhubungan RI, Evert Ernest Mangindaan dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Perancis, Nicole Bricq.
Sesuai dengan Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM)/Blue Book Bappenas Tahun 2011-2014, Bandung Urban Railway Transport Development, Electrification Padalarang-Cicalengka Line membutuhkan total dana sebesar 175 juta USD (Rp 1,71 Trilliun, 1 USD ~ Rp 9.800,- ); dengan rencana pembiayaan sebagai berikut:
a. Mixed credit dari Pemerintah Perancis, terdiri dari pinjaman perbendaharaan Perancis sebesar 100 juta USD dan pinjaman AFD (Agence Francaise de Developpement) sebesar USD 57 juta USD (total 157 juta USD ~ Rp 1,54 Trilliun);
b. Rupiah pendamping sebesar 18 juta USD (~ Rp 176 M).
Pencairan pinjaman tersebut menggunakan sistem direct payment (penarikan langsung). Biaya yang digunakan untuk Engineering Services sebesar 13,5 juta USD (~ Rp 132 M) sedangkan sisanya sebesar 161,5 juta USD (~ Rp 1,58 T) digunakan untuk biaya konstruksi. Adapun jangka waktu pelaksanaan kegiatan selama 48 bulan, dengan rencana tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
- Pada tahun 2013 akan dilaksanakan penyusunan AMDAL dan Tender Consulting Service;
- Pada tahun 2014 dilaksanakan Basic Design & Assistance in Tender serta tender konstruksi;
- Pada pertengahan tahun 2015 dijadwalkan konstruksi fisik selama 30 bulan.
Adapun lingkup pekerjaan Bandung Urban Railway Transport Development dan Electrification Padalarang – Cicalengka Line Project, meliputi:
- Pembangunan sistem elektrifikasi dan peningkatan track eksisting pada jalur Padalarang – Bandung – Gedebage sepanjang 24 Km;
- Pembangunan jalur ganda KA Kiaracondong – Gedebage dan peningkatan track eksisting sepanjang 5 Km;
- Pengembangan sistem persinyalan dan sistem telekomunikasi yang ada untuk elektrifikasi Listrik Aliran Atas (LAA) dan double track;
- Pembangunan elevated track/viaduct sepanjang 4,1 Km di pusat kota Bandung.
Koridor Padalarang – Cicalengka memiliki panjang lintasan 42 Km. Dari total 42 Km, sepanjang 20 Km dari Padalarang-Bandung sudah jalur ganda, menggunakan sinyal elektrik, sinyal relay dengan track circuit DC. Sedangkan 22 Km dari Bandung-Cicalengka merupakan jalur tunggal dengan sinyal mekanik. Pada bulan Desember 2011 telah diselesaikan Feasibility Study Tahap I dan pada bulan Februari 2013 diselesaikan Feasibility Study Tahap II. Dengan selesainya program ini, nantinya jalur KA antara Padalarang – Gedebage akan menjadi jalur ganda dan telah elektrifikasi LAA.
Diharapkan dari program pembangunan Bandung Urban Railway Transport Development, Electrification Padalarang-Cicalengka Line dapat meningkatkan kualitas transportasi pada jalur Padalarang – Cicalengka, sekaligus memperbaiki akses antar kota Bandung dan sekitarnya; mengurangi dampak polusi lingkungan dari emisi gas buang kendaraan darat; mendukung konversi/penghematan energi yang tidak dapat diperbaharui (BBM) dengan menggunakan listrik untuk kereta api jarak pendek di wilayah operasi Bandung; dan tentunya mengurangi kemacetan di wilayah Bandung dan sekitarnya.
Dengan pembangunan Bandung Urban Railway Transport Development, Electrification Padalarang-Cicalengka Line nantinya masyarakat Bandung dan sekitarnya yang selama ini menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilisasi diharapkan beralih menggunakan transportasi kereta api sehingga pada gilirannya kepadatan/kemacetan di jalan raya khususnya di wilayah Bandung dan sekitarnya dapat diatasi dengan pembangunan infrastruktur perkeretaapian ini. (WID)