Jakarta - Indonesian National Air Carriers Association (INACA) mendukung langkah yang dilakukan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonas dalam meningkatkan keselamatan penerbangan nasional. Dukungan itu disampaikan oleh Ketua Penerbangan Tidak Berjadwal INACA Denon Prawiraatmadja usai melakukan pertemuan anggota Penerbangan Tidak Berjadwal INACA dengan Director General of International Business Aviation Council (IBAC) Kurt Edwards di Jakarta, Rabu (8/4).

Denon mengatakan, INACA mengapresiasi langkah Menhub yang telah mengeluarkan berbagai regulasi mengenai keselamatan penerbangan. "Langkah Menhub membenahi keselamatan penerbangan kami sambut baik," ujar Denon.

Melalui langkah pembenahan tersebut menurut Denon, industri penerbangan Indonesia akan bisa lebih cepat berkembang dan dipercaya oleh masyarakat internasional. "Upaya untuk menaikkan katagori dua menjadi katagori satu akan membawa dampak positif bagi industri penerbangan nasional," tambah Denon.

Dukung Pariwisata

Dalam upaya pembenahan keselamatan transportasi udara tersebut, Denon meminta Menhub tidak hanya fokus kepada penerbangan berjadwal tetapi juga kepada penerbangan tidak berjadwal, karena penerbangan carter juga merupakan bagian dari transportasi udara nasional.

"Industri helikopter dan pesawat-pesawat jet yang digunakan untuk penerbangan carter telah mengalami perkembangan teknologi. Mereka menerapkan teknologi yang canggih. Kondisi ini memerlukan penyesuaian regulasi," papar Denon. Dengan adanya pembenahan regulasi, ia memperkirakan penerbangan tidak berjadwal ke depan akan berkembang bagus.

"Ke depan akan bagus. Carter pesawat tidak hanya dilakukan perusahaan-perusahaan perminyakan, tetapi juga untuk kegiatan tourisme," katanya.

Ia menambahkan, sebagian besar daerah tujuan wisata di Indonesia berada di daerah-daerah terpencil, sehingga pesawat besar tidak bisa mendarat karena fasilitas bandara tidak mendukung. Dalam kondisi seperti ini, peran penerbangan carter sangat penting untuk mengantar para turis. Pemerintah tambah Denon, telah mencanangkan target kunjungan wisatawan manca negara (Wisman) sebanyak 20 juta pada tahun 2019. "Ini memerlukan pesawat carter yang memiliki keselamatan sesuai standar internasional agar para wisatawan asing merasa aman dan lebih percaya diri," katanya.

Untuk itu dalam pertemuan dengan anggota penerbangan tidak berjadwal, dirinya mengajak para anggota penerbangan carter masuk menjadi anggota IBAC. "Untuk menjadi anggota IBAC akan diaudit faktor keselamatannya dan akan ditingkatkan sesuai standar keselamatan penerbangan carter internasional," tambah Denon.

Director General of IBAC Kurt Edwards menambahkan, dalam kunjungan ke Indonesia dirinya telah bertemu dengan Menhub Ignasius Jonan dan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo. "Kami mendiskusikan mengenai keselamatan penerbangan terutama carter.

Merupakan suatu kerjasama yang baik dengan pemerintah Indonesia yang telah melakukan langkah-langkah pembenahan keselamatan penerbangan," jelas Kurt Edwards.

Dari 19 perusahaan penerbangan carter di Indonesia, saat ini baru 2 perusahaan yang menjadi anggota IBAC yaitu Premiair dan Whitesky Aviation. Dalam pertemuan seperti diungkapkan Sekjen INACA Tengku Burhanuddin, sebagian besar berminat masuk menjadi anggota IBAC. "Sebagian besar sangat antusias untuk anggota IBAC," ungkap Tengku Burhanuddin. (SNO)