(Jakarta, 14/9/2012) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), Kementerian Perhubungan melakukan berbagai kerjasama  dengan sejumlah pihak dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia perhubungan. Baru-baru ini berlangsung kerjasama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan dengan  US Coast Guard mengenai pelatihan aparat pemeriksa  kapal.

Pelatihan tentang aparat pemeriksa kapal (Boarding Officer Course)  berlangsung di Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok  pada tangga  3 sampai 14 September. Pesertanya berjumlah 20 orang dari aparat Unit Pelaksana Teknik (UPT). Dalam kerjasama pelatihan ini dukungan pihak US Coast Guard berupa dana pelatihan dan  menyertakan  4 orang intsruktur yang memberikan materi pelatihan. Pelatihan ini merupakan yang kedua kalinya dalam tahun ini, pada pertengahan tahun lalu  kerjasama pelatihan mengenai Port State Control (PSC).

Sekretaris  Jenderal Perhubungan, yang menjadi  Pelaksana Teknis Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Leon Muhamad dalam sambutan tertulis pada penutupan pelatihan  yang dibacakan Kepala Subdit Tertib Pelayaran, Direktorat KPLP,  Untung, menyatakan menyambut baik di selenggarakannya pelatihan ini dan memberikan  penghargaan yang setinggi-tingginya baik kepada pembicara ,moderator dan panitia pelaksanaan pelatihan serta berbagai pihak terkait yang telah banyak membantu hingga terselenggaraannya acara ini.

“Saya berharap agar pelatihan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai wahana untuk saling bertukar pikiran dan menyampaikan sebagai wancana yang dapat memberikan motifasi dan masukan maupun pandangan dari semua pihak yang memiliki kapasitas atau kepentingan guna melihat secara keseluruhan ide tersebut secara objektif dan komprehensif,” ungkap  Leon Muhamad dalam sambutan tertulisnya, pada Jumat (14/9).

Penutupan pelatihan itu  dihadiri  Letnan Kolonel Laut, Penjaga Laut dan Pantai AS (US Coast Guard), bidang Kontrol Ekspor dan Terkait Keamanan Perbatasan, Barbara Anderson,  Kepala UPT di Jakarta dan PLT Kepala  Pangkalan PLP Tanjung  Priok, Wismantono. Lebih jauh dalam sambutan tertulisnya Leon Muhamad menyatakan,  pada dasarnya keselamatan transportasi adalah hak setiap warga negara, sehingga pemerintah Indonesia wajib mewujudkan dan melindungi penyelenggara transportasi yang aman, tertib,lancar dan terjangkau. Penumpang yang diangkut wajib memperoleh jaminan keselamatan dan barang yang dibawa  atau diangkut diterima di pelabuhan tujuan dalam keadaan sebagaimana pada waktu diterima di pelabuhan muat.

“Layanan transportasi dengan jaminan keselamatan akan memberikan rasa kepastian dan ketenangan bagi pelaku perjalanan perjalanan atau bagi pemilik barang, sehingga kegiatan sosial ekonomi masyarakat dapat terlindungi,”ungkap Untung sebagaimana  dalam membacakan sambutan penutupan pelatihan. Dikatakan juga, keselamatan pelayaran didefiniskan sebagai suatu keadaan terpenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan dan kepelabuhan. Terdapat banyak penyebab kecelakaan kapal laut ; karena tidak diadakannya keharusan tiap kendaraan yang berbeda di atas kapal untuk diikat (lashing), hingga pada persoalan penempatan barang yang tidak memperhitungkan titik berat kapal dan gaya lengan stabil. Dengan demikian penyebab kecelakaan sebuah kapal tidak dapat disebutkan secara pasti, melainkan perlu dilakukan pengkajian.

Dengan telah terselenggarakannya pelatihan ini diharapkan para peserta dapat memperoleh informasi dan pengetahuan aturan-aturan terkait dengan pengoperasi dan pemeriksaan kapal -kapal serta hal - hal yang berkaitan dengan terciptanya keselamatan pelayaran dan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan kebijakan transportasi laut. “Selain itu dengan ilmu pengetahuan yang telah peroleh juga teruskan kepada teman kantor yang belum sempat mendapatkan pengetahuan” ungkapnya.

Sementara itu Barbara Anderson menyatakan  kerjasama pelatihan ini merupakan bentuk dukungan kepada  Indonesia untuk meningkatkan  keahlian sumber daya manusia petugas keamanaan dan penjaga laut dan pantai.  Pelatihannya meliputi  materi-materi pengetahuan yang dilakukan di dalam ruangan kelas, dan latihan praktek yang dilakukan di kapal. “Kegiatan pelatihan sudah berlangsung beberapa tahun lalu. Dan tahun ini sudah dua kali dengan materi yang berbeda,” ungkap Barbara. (AB)