JAKARTA – Indonesia terus melakukan serangkaian pertemuan untuk menggalang dukungan dari para negara anggota International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk memilih Indonesia menjadi Anggota Dewan ICAO Kategori III Periode 2016-2019. Pada hari ke-6 Sidang Majelis ICAO yaitu Senin (3/10), delegasi Indonesia melakukan pertemuan dengan perwakilan beberapa negara Afrika.

“Diantaranya pada hari ini, Senin (3/10), saya bersama delegasi Indonesia lainnya melakukan pertemuan dengan Dirjen Perhubungan Udara Afrika Selatan dan Sekjen African Civil Aviation Commission (AFCAC), Iyabo O. Sosina,” jelas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di Montreal, Senin (3/10).

Selain itu, Dirjen Perhubungan Udara juga akan bertemu dengan Dirjen Perhubungan Udara Uni Eropa, Hololei untuk membahas Global Market Based Measures (MBM) serta isu keselamatan dan keamanan penerbangan. Untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara dari Benua Afrika, Suprasetyo menjelaskan, para delegasi Indonesia juga aktif menghadiri resepsi yang diselenggarakan oleh AFCAC dan beberapa negara kandidat Anggota Dewan dari Afrika seperti Tanzania, Kenya, Kongo, Algeria, dan Cabo Verde.

Selain itu, Duta Besar Indonesia untuk Kanada dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura melakukan pertemuan dengan Wakil Tetap Singapura untuk ICAO, Tee Chiou Ng. “Saya berharap dengan semua pertemuan dan pendekatan yang kita lakukan, negara-negara tersebut menjadi lebih terbuka informasinya terkait peningkatan keselamatan dan keamanan penerbangan yang telah Indonesia capai sehingga nantinya ketika pemilihan Anggota Dewan, mereka akan memilih Indonesia menjadi salah satu Anggota Dewan ICAO,” tegas Suprasetyo.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus memonitor perkembangan penggalangan dukungan di Montreal dan memberikan arahan kepada delegasi Indonesia dari Jakarta. Masih ada 2 hari lagi untuk menggalang dukungan negara-negara ICAO untuk memilih Indonesia sebagai salah satu Anggota Dewan ICAO pada kategori III. Dengan menjadi anggota Dewan ICAO diharapkan Indonesia dapat memperjuangkan kepentingan nasional di dunia penerbangan internasional dan lebih jauh lagi Indonesia dapat berkontribusi secara aktif untuk menciptakan dunia penerbangan internasional yang lebih baik. (BN)