(Jakarta, 5/11/2012) Pembangunan terminal peti kemas Kalibaru akhirnya mendekati kenyataan. Dalam bulan ini akan dilakukan ground breaking pembangunan terminal peti kemas I Kalibaru. Waktunya masih menunggu jadwal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sebenarnya pelaksanaan proyek di lapangan sudah dilakukan. Hanya saja untuk peresmian ground breaking masih menunggu konfirmasi dari Istana Presiden, menyesuikan jadwal bapak Presiden. Diharapkan bulan November ini," kata Dirut PT Pelabuhan Indonesia II, RJ Lino saat mendampingi Menteri Perhubungan EE Mangindaan melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok dalam rangka program Gerakan Indonesia Bersih.
Menhub mengatakan, pihaknya sudah melaporkan setiap perkembangan pembangunan terminal peti kemas Kalibaru kepada Presiden. "Karena ini pelabuhan terbesar yang kelak menjadi icon Indonesia, maka saya ingin pelaksanaan ground breakingnya seperti saat ground breaking perluasan dan pengembangan Bandara Soekarno Hatta," kata Menhub.
Ditargetkan pada awal tahun 2014 keberadaan terminal peti kemas Kalibaru sudah dapat dioperasikan. Dengan demikian akan mengurangi terjadinya penumpukan peti kemas di terminal yang lama. Untuk diketahui, setiap tahunya terjadi penambahan sekitar 1 juta Teus peti kemas.
Sambil menunggu selesainya pembangunan terminal peti kemas I Kalibaru, Menhub minta kepada Lino untuk melakukan manajemen traffik untuk mengatasi terjadinya penumpukan-penumpukan peti kemas serta mengatur arus lalu lintas keluar masuknya truk-truk pengangkut peti kemas sehingga tidak menimbulkan kemacetan di jalan raya. "Karena kondisi sekarang terlihat kemacetan pada jam-jam tertentu dan hari-hari tertentu," ujar Menhub.
Setelah terminal peti kemas I Kalibaru ini selesai, Menhub berharap terminal II dan III yang totalnya menelan biaya sekitar Rp 9,2 triliun ini dapat diselesaikan segera. Karena kita akan segera dihadapkan oleh persaingan bebas Asean.
Dalam kesempatan tersebut Menhub menambahkan, pembangunan terminal peti kemas Kalibaru tidak berdiri sendiri. Tapi seperti pendulum yang akan bergerak ke kanan dan ke kiri untuk saling mengisi, satu sama lainnya. Dari Mulai Pelindo I hingga Pelindo IV dan pelabuhan di Papua. Adapun pelabuhan yang kecil-kecil kelak akan terinterasi dengan sendirinya. (JO)