(Surabaya, 20/9/2013) Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur mengangkut sebanyak 28.200 jamaah haji 2013 yang terbagi dalam 64 kelompok terbang (kloter).
Dimulai sejak 10 September lalu, seluruh jamaah Surabaya diterbangkan dua kloter perhari dan akan berakhir pada 8 Oktober mendatang.
"Jamaah haji yang diterbangkan dari Juanda merupakan jamaah asal Jawa Timur dan sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines," ujar General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Juanda Surabaya, Trikora Harjo, Jumat (19/9/2013).
Di tahun ini, menurut Trikora terjadi penurunan quota sebanyak 20% sesuai keputusan dari pihak kerajaan Saudi Arabia. Kondisi tersebut akan berlangsung hingga 2014 dan kembali normal pada musim haji 2015.
Sekretaris I Operasional Pemberangkatan Haji Departemen Agama, Sutarno mengemukakan, jamaah yang diberangkatkan terbagi dalam dua gelombang. Gelombang I kolter I hingga 28 ke Madinah dan setiap harinya sebanyak dua kloter. Selanjutnya pada gelombang II sebagian berangkat dua kloter setiap harinya dan sebagian lainnya tiga kloter dalam satu hari dan berangkat langsung menuju Jeddah.
Sejak keberangkatan haji kloter pertama, embarkasi Surabaya menunjukkan on time performance (OTP) yang baik, rata-rata tepat waktu dan bahkan sebagian lainnya bisa berangkat sebelum penetapan waktu yang ditentukan.
Menggunakan dua pesawat Boeing 747-400, Saudi Arabia Airlines mampu mengangkut 450 penumpang yang terdiri dari jamaah haji dan petugas pelaksanaan haji.
Pada tahun ini ditambahkan Sutarno ada penerapan baru dalam hal pembagian living cost (biaya hidup) jamaah selama ibadah haji. Kalau tahun-tahun sebelumnya diberikan sesaat menjelang keberangkatan pesawat, namun mulai tahun ini diberikan uang sebesar 1.500 riyal ketika jamaah baru tiba di Asrama Haji.
"Hal itu dilakukan untuk memudahkan para jamaah untuk menukarkan uangnya ke pecahan yang lebih kecil sehingga lebih efisien saat digunakan selama berada di Arab," ujar Sutarno.
Trikora menambahkan, pihaknya terus berupaya memberikan kemudahan bagi para jamaah haji yang akan berangkat mapun kembali nanti. Proses X-ray yang dilakukan di Asrama Haji yang diterapkan sejak l985an juga sangat membantu memudahkan jamaah saat hendak naik pesawat.
"Jamaah sudah steril saat berangkat dari asrama haji dan tinggal naik ke pesawat setibanya di bandara Juanda," kata Trikora. (CHAN)