JAKARTA - Bupati Banteang Prof. Dr. Ir Nurdin Abdulah begitu antusias saat ditawarkan program Rute Aman Selamat Sekolah (RASS) oleh Kementerian Perhubungan. Seperti pepatah, pucuk dicinta ulam tiba.
Program keselamatan sekolah sebenarnya sudah dilakukan di kabupaten Bantaeng sejak 6 tahun yang lalu. Seluruh jalan-jalan protokol di kota Bantaeng sudah dibuatkan trotoar untuk pejalan kaki. Rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di sekitar zona sekolah dibuat berbeda dengan rambu rambu lalu lintas biasanya. Keselamatan warganya menjadi prioritas.
Lulusan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin yang kemudian menyelesaikan gelar Master dan Doktornya dari Universitas Kyushu, Jepang ini menjelaskan, sejak program keselamatan sekolah diterapkan, maka kepala sekolah dan guru harus sudah hadir di sekolah sebelum muridnya datang ke sekolah.
‘’Kepala sekolah dan guru lah yang menjemput murud-murid di sekolah. Mereka juga yang menjemput atau menyeberangkan anak-anak sekolah pada saat datang ke sekolah atau pulang dari sekolah,’’ kata Nurdin
Untuk sekolah-sekolah di pedesaan, ada angkutan pedesaan yang dikelola oleh Kecamatan, yang dananya berasal dari APBD. ‘’Jadi tidak ada anak-anak di Bantaeng yang tidak sekolah dengan alasan tidak ada kendaraan. Karena pemerintah lah yang menyediakan anggarannya,’’ jelas Nurdin.
Bantuan dana dari pemerintah pusat untuk pembangunan Zona Selamat Sekolah (ZoSS), trotoar, halte rambu lalu lintas di sekitar sekolah serta bantuan bus sedang tentunya akan semakin meningkatkan program keselamatan sekolah di kabupaten yang menjadi kaki dari pulau Sulawesi ini.
Alokasi dana APBD untuk anak sekolah juga dilakukan oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Widyastuti. Kebijakan ini dilakukan karena keprihatinan terhadap angka kecelakaan di Tabanan yang cukup tinggi. Yang lebih memprihatinkan, selain korbannya anak-anak, pelakunya juga anak-anak dan remaja yang sebenarnya belum cukup umur untuk mengendari kendaraan roda dua maupun roda empat.
‘’Ibu Bupati (Ni Putu Eka Widyastuti) begitu peduli akan keselamatan anak-anak. Apalagi selain korbannya anak-anak, pelakunya juga anak-anak,’’ kata I Wayan Miarsana, Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Tabanan.
Bupati Ni Putu Eka Widyastuti melarang anak-anak menggunakan kendaraan roda dua ke sekolah. Sebagai gantinya, dikerahkan sekitar 70 kendaraan angkutan umum untuk melayani 12 trayek dari dan menuju sekolah. Pada saat-saat jam sekolah, 70 angkutan ini bertugas mengantar anak-anak ke sekolah. Begitu juga pada saat jam pulang, angkutan kota ini mengantarkan anak-anak dari sekolah ke rumahnya masing-masing. Dua trip dan gratis.
Di luar jam pergi dan pulang sekolah, angkutan umum ini beroperasi seperti biasanya melalui rute-rute yang telah ditentukan. Pola ini seperti simbiosis mutualisma. Keselamatan anak-anak sekolah terjamin, angkutan kotanya juga mendapat penumpang, meski pembayarannya dilakukan oleh pemerintah daerah.
Untuk menjemput dan mengantar anak-anak sekolah, keterbatasan armada memang menjadi salah stau kendala. Untuk itu Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melalui Program Rute Aman Selamat Sekolah akan memberikan bantuan bus sedang sebanyak tiga buah untuk Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Tabanan yang menjadi pilot project dari program ini.
Dirjen Perhubungan Darat Djoko Sasono menjelaskan, bus bantuan ini pada saat jam pergi dan pulang sekolah, diwajibkan untuk mengangkut anak-anak sekolah. Di luar jam itu, bolah dipergunakan untuk angkutan umum. ‘’Bus bantuan ini sifatnya stimulan. Dengan anggaran yang ada, diharapkan kedepannya masing-masing kabupaten bisa menambah sendiri bus sekolah sesuai dengan anggaran yang tersedia ,’’ kata Joko.
Ditunjuknya Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Tabanan sebagai pilot project RASS karena kedua kabupaten ini yang siap. Pemerintah pusat juga sudah menyeleksi dan menyatakan kedua kabupaten ini bersedia mengaloksikan dana APBD nya untuk program ini.
Baik Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah maupun Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Tabanan, I Wayan Miarsana berjanji akan mengalokasikan dana APBD untuk program keselamatan anak sekolah. (JO)