MEDAN - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menargetkan pembangunan jalur ganda/double track lintas Medan–Kualanamu, Sumatera Utara dioperasikan pertengahan tahun 2016.
“Kira-kira operasi pertengahan 2016, tapi tergantung pembersihan lahan”, kata Menhub Jonan saat meninjau progres pembangunan prasana perkeretaapian berupa double track lintas Medan – Kualanamu bersama Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko dan sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan pada Kamis (8/10).
Dihadapan Gubernur Sumatera Utara, Jonan mengatakan untuk pembangunan fisik double track ini ditargetkan selesai akhir tahun 2015, “Kalau targetnya itu akhir tahun ini double track (fisik) ini selesai dibangun, paling lambat Januari 2016, kalau pengoperasiannya kira-kira tahun depan karena persinyalannya belum siap”, ungkap Jonan. Untuk progres pembangunan fisik double track sendiri saat ini telah mencapai 55%.
Terkait masih adanya pemukiman padat penduduk di beberapa titik sepanjang lintas Kualanamu – Medan, Jonan meminta untuk dicek status kepemilikan tanah, “Kalau tanah ternyata milik negara ya kita ambil untuk negara, kasih ongkos pindah mereka yang tinggal disitu”, kata Jonan.
Menanggapi soal program kereta api Trans Sumatera, Jonan mengatakan saat ini pengerjaannya sudah dimulai akan tetapi progresnya masih kecil, antara lain yang ke arah Binjai, Besitang, Rantau Prapat, Dumai. Jonan berharap dukungan dari Pemerintah Daerah untuk dapat mensosialiasikan peraturan, regulasi kepada masyarakat, “Peraturan, regulasi kalau ada disosialisasikan ke masyakat karena pembangunan ini untuk masyarakat, terlebih Trans Sumatera dimulai dari Provinsi Sumatera Utara”, kata Jonan.
Penandatangan Kesepakatan Bersama
Usai meninjau progres pembangunan double track lintas Medan Kualanamu, Kamis (8/10), Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyaksikan penandatanganan kesepakatan bersama antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Angkasa Pura II (Persero), dan PT Railink tentang Penggunaan Tanah dan Bangunan Untuk Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Araskabu – Kualanamu Di Provinsi Sumatera Utara.
Hadir untuk menandatangani kesepakatan tersebut Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto.
Dalam laporannya Hermanto mengatakan yang mendasari pelaksanaan penandatangan kesepakatan bersama ini adalah kebutuhan untuk pembangunan double track antara Medan – Kualanamu khususnya Araskabu – Kualanamu.
“Kesepakatan ini didasari pada kebutuhan untuk pembangunan double track antara Medan – Kualanamu khususnya Araskabu – Kualanamu dimana tanahnya dikuasasi PT Angkasa Pura II”, katanya.
Pembangunan double track lintas Medan – Kualanamu dibangun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian dimana PT KAI, PT Angkasa Pura II, dan PT Railink menyediakan tanah dan bangunan yang akan digunakan untuk pembangunan double track. Hermanto berharap kesepakatan bersama ini dapat dilanjutkan dengan perjanjian kerjasama.
“Diharapkan kesepakatan bersama ini dapat dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama dalam tiga bulan ke depan”, terang Hermanto.
Jonan yang turut menyaksikan penandatanganan kesepakatan bersama tersebut kembali menegaskan agar double track ini bisa cepat diselesaikan, “Saya berharap ini bisa cepat diselesaikan, kira-kira pada Angkutan Lebaran bulan Juli 2016”, pinta Jonan.
Dengan beroperasinya double track lintas Medan – Kualanamu nanti Jonan berharap secara bertahap frekuensi kereta api bandara ini akan bertambah banyak, “Jika saat ini ada empat rangkaian kereta, jika double track sudah jadi setidaknya nambah tiga rangkaian lagi, enam rangkaian jalan, satu rangkaian cadangan”, kata Jonan. Dengan banyaknya frekuensi kereta maka minat orang untuk menggunakan kereta api ke benadara akan lebih tinggi.
Pada hari itu (8/10) Menteri Perhubungan Ignasius Jonan juga mengunjungi dua bandara di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yaitu Bandara Rembele di Bener Meriah dan Bandara Maimun Saleh – Sabang. (GAT)