(Jakarta 12/12/12)  Hingga 1 Desember 2012, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah menyerap sekitar 74 persen anggaran yang tersedia. Adapun untuk pengerjaan fisik hingga akhir tahun 2012 ini diperkirakan dapat terselesaikan 100 persen.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan kepada www.dephub.go.id di Jakarta, Selasa (11/12) menjelaskan, ada beberapa hal penyebab tidak  terserapnya anggaran, seperti pendanaan yang tidak bisa di cairkan segera, bahkan ada bantuan luar negeri yang tidak bisa terserap karena prosesnya lama.

‘’Ada dana yang harusnya sudah dapat dicairkan pada bulan September-oktober lalu, tapi karena ada beberapa perubahan, baru dapat dicairkan pada Januari-Februari tahun depan,’’ ujarnya.

Tundjung menjelaskan, beberapa proyek besar yang sudah dan sedang dalam pengerjaan di tahun 2012 ini antara lain pembangunan kereta api bandara Kuala Namu Sumatera Utara.

Beberapa waktu lalu sudah di tinjau oleh Komisi V DPR-RI. Untuk prasarana single track sepanjang 27 kilometer yang menjadi tugas Ditjen Perkeretaapian sudah diselesaikan.
Stasiun pemberangkatan di Kota Medan yang dikerjakan oleh PT Kereta Api sudah selesai, dan tinggal finishing saja.

Sedangkan stasiun yang berada di kawasan bandara, saat ini dalam pengerjaan oleh PT Angkas Pura II dan diharapkan dalam waktu 3 bulan ke depan sudah selesai pengerjaannya, Sehingga pada saat soft launching pengoperasian Bandara Kuala Namu pada Maret atau April nanti, jalur kereta api ini juga sudah dapat di fungsikan.

Selain proyek kereta Medan bandara Kuala Namu proyek pemerintah lain adalah kereta api bandara Soekarno Hatta. Dari Duri ke Tangerang pemerintah membangun double track dan listrik aliran. Itu sudah diselesaikan dan sekarang tinggal menyelesaikan sistem persinyalannya.

Adapun tugas PT Kereta Api adalah pembebasan tanah dan pembangunan track dari Tanah Tinggi ke Bandara yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan. Sedangkan pembangunan stasiun di kawasan bandara di seluruh terminal menjadi tanggung jawab PT Angkasa Pura II selaku pengeloa bandara.

Sementara itu proyek double track lintas Jawa dari Surabaya-Jakarta saat ini sudah selesai sekitar 60 persen dari target multi year. Ada proses yang alot, yaitu proses negosiasi pembebasan lahan. Ada yang bersedia melepas tanahnya namun ada juga yang bertahan dengan harapan bisa mendapat penawaran harga yang lebih tinggi dari yang ditawarkan pemerintah.

‘’Yang pasti secara fisik tidak ada hambatan yang berarti,’’ tukas Tundjung

Pemerintah mentargetkan, sebelum lebaran 2013 proyek ini sudah selesai pengerjaannya dan pada akhir tahun 2013 sudah selesai secara keseluruhan sehingga pada tahun 2014 sudah dapat di fungsikan.
Bagaimana dengan tahun 2013? Menurut Tundjung sebagian masih merupakan kelanjutan dari proyek-proyek 2012, karena proyek ini sifatnya multi year. Adapun proyek-proyek lainnya adalah pembangunan dalam rangka MP3EI dan pembangunan lintas Selatan Jawa yang sebagian sudah dalam pengerjaan. (JO)