JAKARTA - Dalam rangka mendukung pelayanan publik untuk angkutan barang sekaligus guna mewujudkan program pemerintah mengenai tol laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan penandatanganan perjanjian penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) pada Jumat (30/10).
“Perjanjian ini kita lakukan untuk memastikan anggaran yang disediakan untuk angkutan barang melalui laut bisa kita laksanakan dengan anggaran yang telah disediakan untuk tahun 2015”, kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Bobby R. Mamahit.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mulai tahun ini memberikan subsidi untuk pengangkutan khusus barang melalui laut dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju kawasan Timur Indonesia dan daerah terpencil, PT Pelni telah ditunjuk sebagai operator yang akan melaksanakan kegiatan ini.
Terdapat tiga trayek dari total enam trayek kapal perintis pengangkut barang yang akan dioperasikan mulai 4 November 2015, “Untuk tahap pertama tiga trayek akan mulai dioperasikan karena menyangkut jumlah barang dan ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan, dengan sisa waktu tahun 2015 ini tinggal dua bulan lagi, terlebih mendekati Natal dan Tahun Baru, diharapkan akan membantu kepastian daripada pemenuhan kebutuhan masyarakat”, ujar Bobby.
Berdasarkan Perpres Nomor 106 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut, barang yang diangkut adalah barang yang bersifat barang pokok dan barang penting, “Barang yang diangkut adalah barang yang bersifat barang pokok dan barang penting untuk menjamin kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat khususnya di daerah-daerah yang memang terpencil”, ucap Bobby.
Dengan adanya subsidi yang diberikan pemerintah maka akan menekan biaya logistik angkutan barang melalui laut sebesar 70% dari tarif normal, “Dengan PSO ini dapat menghemat 70% dari tarif normal, barang hanya membayar 30% dari tarif angkut yang komersial” kata Bobby.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Direktur PT Pelni Elfien Goentoro mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga kapal khusus barang, “Untuk tahap awal sudah disiapkan tiga kapal khusus barang berkapasitas 115 teus yang akan melayani tiga trayek”, ujar Elfien. Dengan alokasi anggaran pada tahun 2016 sebesar 210 milyar, kapal perintis pengangkut barang tersebut akan dioperasikan secara penuh pada tahun 2016 dengan melayani enam trayek, antara lain:
1.Tanjung Perak – Tual – Fak-Fak – Kaimana – Timika – Kaimana – Fak-Fak – Tual – Tanjung Perak;
2.Tanjung Perak – Saumlaki – Dobo – Merauke – Dobo – Saumlaki – Tanjung Perak;
3.Tanjung Perak – Reo – Maumere – Lewoleba – Rote – Sabu – Waingapu – Sabu – Rote – Lewoleba – Maumere – Reo – Tajung Perak;
4.Tanjung Priok – Biak – Serui – Nabire – Wasior – Manokwari – Wasior – Nabire – Serui – Biak – Tanjung Priok;
5.Tanjung Priok – Ternate – Tobelo – Babang – Tobelo – Ternate – Tanjung Priok;
6.Tanjung Priok – Kijang – Natuna – Kijang – Tanjung Priok (GAT)