(Jakarta, 20/12/2013) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyerahkan 3 unit kapal penyebrangan kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan 1 unit kapal tunda kepada Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Merak.
Penyerahan kapal penyeberangan dilakukan oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan yang di dampingi Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso kepada Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Danang Baskoro pada acara Penganugerahan pelayanan terbaik perusahaan angkutan umum dan lifetime achievement bidang angkutan jalan serta dan penyerahan bantuan bus dan kapal penyeberangam dari Kementerian Perhubungan Tahun 2013 di Jakarta, Jumat (20/12).
Menhub menambahkan, menjadi tugas pemerintah untuk mewujudkan layanan angkutan penyeberangan sesuai dengan standar pelayanan umum. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi terhadap operator angkutan penyeberangan.
Direktur ASDP Ditjen Perhubungan Darat Sudirman Lambali kepada mengatakan, tiga kapal yang diserahkan kepada PT ASDP adalah KMP Gili Iyang, yang dibangun oleh galangan kapal PT Adiluhung Sarana Segara dengan dana Rp 35 miliar. Kapal ini akan melayani trayek perintis Paciran ke Bawean pada Februari 2014 mendatang
KMP Gili Iyang berjenis Ferry Ro-Pax ini mempunyai panjang 56,02 meter, lebar 14 meter mampu menampung 196 penumpang dan 25 unit kendaraan campuran. Kapal ini memiliki 2 mesin induk dengan daya mesin masing-masing 1100 HP.
Kapal perintis ini nantinya juga akan mendapat subsidi sekitar Rp 3 miliar termasuk untuk biaya docking.
Ke dua adalah KMP Inerie II yang dibangun oleh PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya nantinya akan melayani lintasan Waingapu - Aimere. KMP berjenis Ferry Ro-Pax ini mempunyai panjang 56,02 meter, lebar 14 meter mampu menampung 196 penumpang dan 25 unit kendaraan campuran. Kapal ini memiliki 2 mesin induk dengan daya mesin masing-masing 1100 HP dengan kecepatan sekitar 12 knot.
Ke tiga adalah KMP Kalabia yang dibangun oleh PT DKB (Persero) Palembang. Sama dengan dua kapal lainnya, yang memiliki daya mesin induk 1100HP dengan kecepatan 12 knot, KMP Kalabia yang akan melayani Wahai - Fak Fak, berjenis Ferry Ro-Pax.
Sementara itu satu unit kapal tunda yang diberi nama TB Jalak I dibangun oleh perusahaan galangan kapal PT Daya Radar Utama, Lampung, merupakan kapal jenis Tug Boat (kapal tunda) yang akan dioperasikan pada lintasan Merak-Bakauheni. Dengan adaya mesin 1.600HP ini memiliki kecepatan 12 knot.
Dijelaskan oleh Sudirman, selama ini dilintasan perintis ini dilayani oleh kapal-kapal kayu atau kapal rakyat yang sangat riskan dari segi keselamatan dan keamanan. Kapal rakyat tidak mampu berlayar pada saat ombak mencapai ketinggian 3 meter. "Dengan kapal pemberian pemerintah,, ombak 3 meter bukan masalah, apalagi sarana dan prasarana keselamatan sangat lengkap," papar mantan Kadishub Propinsi Jawa Timur.
Sementara itu Danang Baskoro menjelaskan, pihaknya sdh melakukan uji coba. Crew mulai dari kapten kapal dan pramugari sudah disiapkan dan tinggal menunggu seremonial operasional. "Semuanya sudah kami siapkan dengan matang, tinggal menunggu peresmian operasionalnya," ujar Danang. (JO)