(Jakarta, 11/3/2014) Penerbangan di Riau dan sekitarnya belum dapat berjalan normal akibat dampak dari kabut asap yang masih tebal akibat kebakaran hutan yang terjadi wilayah tersebut sejak beberapa pekan terakhir ini.

Menurut Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, pada Selasa (11/3) di Jakarta, pembatalan penerbangan dari bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekan Baru mencapai 58 penerbangan/flight.

"Penerbangan di sana belum juga normal lagi dan kami selalu memantau perkembangannya," ujar Menhub di Jakarta, Rabu (12/3).

Setiap lima sampai enam jam sekali, menurut Menhub pihaknya meminta laporan sejauh mana perkembangan kabut asap yang mengganggu penerbangan. Dia juga memastikan, selalu memantau dan memberikan peringatan bagi keselamatan penerbangan domestik dan internasional.

"Ini sudah sangat memprihatinkan," tutur Menhub.

Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Herry Bakti S Gumay menambahkan, kondisi kabut asap masih cukup parah. Apabila api tidak ditangani dengan segera, maka akan terus timbul asap dan penerbangan belum bisa dilakukan kembali demi keselamatan dan keamanan.

 "Kami juga sudah berkoordiasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan akan segera dilakukan langkah-langkah penanganannya," kata Herry.

Penanggulangan kabut asap dilakukan salah satunya dengan membuat hujan buatan. Kerja sama dan koordinasi menurut Herry sudah dilakukan dengan aparat terkait.

"Ijinnya sudah turun dan diharapkan bisa dilakukan (penurunan hujan buatan) dalam waktu dekat," imbuh Herry. (CHA)