(Jakarta, 29/2/2012) Sebagai hasil pertemuan G-to-G Business Forum Indonesia-Rusia pada bulan Februari yang lalu, Pemerintah Rusia berkeinginan untuk dapat mempresentasikan hasil feasibility study jalur pengangkutan kereta api batu bara di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur kepada Pemerintah Provinsi terkait yang direncanakan dilaksanakan pada Agustus-September 2012. Hal ini merupakan tindak lanjut Kesepakatan Bersama antara Kalimantan Railways dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tentang Pengembangan Perkeretaapian Khusus untuk Pengangkutan Batubara yang telah ditandatangani pada 8 Februari 2012.
Business Forum Indonesia-Rusia diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kerjasama Indonesia-Rusia di berbagai bidang. Pertemuan tersebut berlangsung secara paralel dimana unsur Pemerintah bertemu secara Government to Government (G-to-G), sedangkan unsur pengusaha bertemu secara Business-to-Business (B-to-B). Business Forum tersebut membahas Roadmap Kerjasama Ekonomi dan Teknik yang telah dibahas sebelumnya pada tanggal 28-29 Juli 2011 di Moskow, Rusia. Dalam Roadmap Kerjasama di bidang perkeretaapian, diidentifikasi peluang kerjasama Indonesia-Rusia yakni keinginan pihak Rusia untuk melakukan investasi pembangunan jalur kereta api pengangkutan batubara (angkutan barang) di Kalimantan. Pihak Rusia juga tertarik untuk mengorganisasikan pembiayaan proyek mulai dari tahap konstruksi hingga pemeliharaan operasional proyek dengan melibatkan tenaga kerja terdidik setempat diantaranya melalui penciptaan lapangan kerja serta transfer teknologi yang ramah lingkungan. Proyek ini dinilai bermanfaat dan efisien dari sisi ekonomi serta memberikan keuntungan sosial terutama bagi masyarakat setempat.
Selepas Pengembangan Perkeretaapian Khusus untuk Pengangkutan Batubara, akan dibahas kemungkinan pengembangan perkeretaapian umum (angkutan penumpang) sebagai follow up pertemuan antara Deputi Menko Perekonomian RI dengan Denis Muratov, CEO Russian Railways (RZD), 9 Desember 2011 di KBRI Moskow. Pada pertemuan tersebut dibahas rencana pembangunan jalur kereta di Pulau Sulawesi khususnya dikaitkan dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sulawesi (FIN).