(Jakarta, 9/8/2011) Pada musim mudik lebaran 2011 ini, Bus antarkota antarpropinsi (AKAP) siap mengantisipasi jumlah angkutan kereta api yang diprediksi menurun hingga lima persen. Sebanyak 34.600 bus dipastikan siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang akan mudik ke kampung halaman dari 12 propinsi.

Menurut Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso, yang terpenting untuk kelancaran angkutan bus mendatang, tidak terganggu perjalanan di jalan raya sehingga angkutan bisa bolak-balik dengan lancar dan mampu mengangkut jumlah penumpang dengan maksimal.

“Untuk tahun ini, angkutan jalan darat akan lebih baik dibandingkan tahun lalu karena sudah banyak perubahan yang akan membuat jalan menjadi lebih lancar dan siap mengkombain dari berkurangnya jumlah angkutan kereta api yang diprediksi menurun,” ujar Suroyo di Jakarta, Senin kemarin (8/8).


Lebih lanjut Suroyo menjelaskan bahwa kondisi jalan tahun ini, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum,  H-15 sejumlah jembatan dan fly over (FO) sudah bisa fungsional dan dioperasikan.

Pasar tumpah juga banyak yang sudah dilewati FO sehingga dapat meminimalisir kemacetan di jalan raya. Tak hanya itu saja, jumlah jalan ruas jalan juga sudah semakin bertambah lebar, kalau tadinya hanya dua lajur, kini sebagian besar sudah menjadi tiga atau empat lajur.


Untuk jalur selatan, menurut Suroyo diperkirakan tingkat kemacetan akan semakin berkurang. Hal tersebut lantaran kawasan Nagrek sudah dipangkas ketinggiannya dari 17 meter lebih landai menjadi delapan meter.

Suroyo juga menegaskan bahwa untuk angkutan sepeda motor selama perjalanan mudik hanya boleh mengangkut dua orang saja dengan jumlah barang angkutan yang tidak berlebih-lebihan karena stabilitasnya kurang.

“Pengguna sepeda motor agar berhati-hati karena tidak ada jalur khusus semuanya mix traffic. Apabila dalam dua jam kelelahan sebaiknya beristirahat, jangan dipaksakan,” tegas Suroyo.

Sementara itu, kondisi persiapan Merak hingga saat ini sudah semakin maksimal dan pemerintah menyiapkan 38-40 kapal dengan operasional setiap harinya 24-28 kapal. Jumlah ini menurut Suroyo akan efektif apabila operasionalnya dilakukan dengan patuh dan cuaca alam mendukung.

Apalagi, mulai H-4 mendatang, jumlah truk yang lebih dari satu sumbu tidak boleh lagi beroperasi sehingga bisa dialokasikan untuk mengangkut kendaraan pribadi dan sepeda motor selama angkutan lebaran.

“Yang penting sabar dan tidak grasa-grusu, karena apabila cuaca kurang mendukung maka akan memengaruhi bongkar muat sekaligus operasionalnya,” pungkas Suroyo. (CHAN)