(Jakarta, 1/2/2013) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang tugasnya mengoperasikan Vessel Traffic Information System (VTIS).
Kegiatan diklat itu akan dilakukan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BP2TL), BPSDMP, Depok, Jawa Barat. Untuk tahap awal kegiatan diklat rencananya berlangsung dalam bulan Pebruari ini untuk para instruktur.
“Setelah memiliki instruktur, maka penyelenggaraan diklat akan dilakukan untuk para operator VTIS yang ada di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan,” ungkap Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, BPSDMP, Capt. Indra Priyatna, di Jakarta (1/2).
VTIS merupakan peralatan navigasi pelayaran berbasis satelit yang berisi sistem informasi lalu lintas kapal. Dengan peralatan itu, maka setiap kapal yang menggunakan peralatan Automatic Information System (AIS) akan terekam pada VTIS yang berada di pelabuhan, lengkap dengan data-data kapal, muatan dan tujuannya. VTIS sudah terpasang di 9 pelabuhan di Indonesia.
Pentingnya diklat VTIS terkait dengan ketentuan kewajiban menggunakan VTIS pada suatu negara, yang tertuang pada ketentuan internasional pada SOLAS 1974 chapter V Regulation 12 tentang Vesssel Traffic Service.
Sebagai negara kepulauan yang perairannya selalu ramai dilayari kapal, Indonesia pun mengikutinya dan tertuang dalam UU No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran dan Permenhub No 26 tahun 2011 tentang Telekomunikasi Pelayaran.
“Operator-operator VTIS itu memerlukan diklat agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan ketentuan internasional dari IMO itu, sehingga mampu mengoperasikan pelatan navigasi tersebut,” ungkap Capt. Indra Priyatna.
Selain itu juga diklat ini penting, karena aparatur pemerintah yang mengoperasikan VTIS akan semakin bertambah, terkait dengan bertambah VTIS yang ada di pelabuhan. Selama ini operator VTIS mendapat diklat dari pihak merk peralatan tersebut. Dengan adanya diklat tersebut maka calon operator VTIS akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan sebelum mengoperasikan peralatan navigasi pelayaran tersebut.
Saat ini BP2TL sudah menyelesaikan fasilitas untuk diklat tersebut, mulai dari ruang belajar, peralatan pelatihan. Saat ini materinya sedang disiapkan dan akan bekerjasama dengan pihak merk peralatan VTIS yang banyak digunakan di Indonesia. (AB)