BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam membutuhkan anggaran Rp. 3 triliun untuk guna membangun terminal 2 di Bandara Hang Nadim, Batam.
Hal itu yang diungkapkan Mustofa Widjaja, Kepala BP Batam, kepada Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan saat meninjau kondisi Bandara Hang Nadim, Jumat lalu (13/3).
Sementara untuk perluasan terminal, BP Batam membutuhkan sekitar Rp. 225 miliar. Mendengar kebutuhan anggaran pengembangan dan pengelolaan Hang Nadim itu, Menhub pun menawarkan agar BP Batam kerjasama dengan Angkasa Pura. Namun begitu, ia tetap menyerahkan keputusannya ke BP Batam.
"Kami memang ditawarkan kerjasama dengan Angkasa Pura. Tapi tetap diserahkan ke BP keputusannya. Menteri sifatnya hanya menawarkan," ujar Mustofa.
Sementara untuk pembangunan terminal dua, Mustofa menyampaikan kebutuhan anggaran BP Batam. Ia berharap kementerian Perhubungan mendorong keterlibatan pemerintah pusat untuk itu.
Perluasan Terminal Bandara
Bandara Internasional Hang Nadim yang akan dimulai awal 2015 memerlukan anggaran Rp. 225 miliar agar mampu menampung hingga delapan juta penumpang per tahun.
"Kami akan mulai perluasan pada awal 2016. Kapasitas terminal penumpang akan meningkat menjadi lima juta hingga delapan juta penumpang per tahun," kata Kepala Badan Pengusahan (BP) Batam, Mustofa Widjajan.
Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan fasilitas yang dibangun oleh Otorita Batam (saat ini BP Batam) saat otoritas itu dipimpin BJ Habibie yang juga merupakan Presiden RI ketiga.
"Sepanjang 2014, jumlah penumpang sudah mencapai 4,8 juta orang per tahun. Jadi perluasan sudah mendesak dilakukan karena diperkirakan 2015 sudah menyentuh angka lima juta penumpang," paparnya.
Sementara, berdasarkan data BP Batam, pada 2012 jumlah penumpang Bandara Internasional Hang Nadim Batam sebanyak 3,8 juta orang per tahun dengan 84 penerbangan per hari.
Selanjutnya pada 2013 jumlah penumpang meningkat menjadi 4,1 juta orang dengan 104 penerbangan per hari. Hingga akhir 2014 jumlah penumpang naik signifikan hingga mencapai 4,8 juta dengan 116 penerbangan reguler per hari.
"Perluasan bangunan terminal akan dilakukan pada sisi kiri berdekatan dengan terminal kargo. Dengan penambahan tersebut diharapkan akan mampu menampung lonjakan penumpang dan penerbangan hingga lima tahun sebelum terminal kedua beroperasi," jelas Mustofa.
Disebutkan bahwa, pengerjaan pengembangan apron atau parkir pesawat di Bandara Hang Nadim Batam yang pengerjaannya dimulai pada bulan Juni 2015 mendatang.
"Rencananya melakukan pengembangan apron tapi menunggu kelengkapan administrasinya. Juni bisa berjalan pengerjaannya," kata Ilham Eka Hartawan, Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam.
"Perluasan apron yakni panjang 240 meter dan lebar 150 meter persegi," tambahnya.
Perluasan apron karena kapasitas yang sudah tidak mencukupi lagi. Rencananya kargo dipindah ke dekat helipad tepatnya dekat Pemadam Kebakaran. "Anggaran untuk pengembangan apron sebesar Rp. 70 miliar," tutur Ilham.
Dengan pengembangan apron tersebut nantinya bisa menampung 5 pesawat nero body Boeing 737, 3 wide body untuk seri 747 kecuali Airbus 380 berbadan besar. (BUN)