(Jakarta, 20/07/2012) Kementerian Perhubungan terus berupaya menyempurnakan penyelenggaraan angkutan lebaran 2012 kali ini. Berbagai upaya terus dilakukan, dan upaya koordinasi dengan pihak-pihak terkait secara intens terus dijalin. Demi keamanan dan kelancaran arus lalu lintas selama musim mudik dan balik lebaran 2012, masyarakat diminta untuk mengatur waktu perjalanan dengan baik.  “Kita menghimbau masyarakat untuk lebih cerdas mengatur waktu berangkat untuk mudik, diharapkan jauh-jauh hari sebelum prediksi waktu puncak mudik, yaitu H-3 tanggal 16 Agustus 2012.  

"Diharapkan masa libur sekolah yang jatuh sebelum H-3, dapat membantu masyarakat untuk berangkat mudik sebelum H-3, sehingga tidak terjadi kepadatan penumpang dan kemacetan di jalan pada H-3” demikian disampaikan  Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso , Jumat (20/7) di ruang kerjanya.
 
Ia menambahkan untuk penyelenggaraan angkutan lebaran 2012 kali ini, Pemerintah telah menyiapkan titik berat wilayah pengendalian terpadu secara nasional, meliputi : Angkutan Jalan pada 12 Provinsi 44 terminal meliputi 33 terminal utama dan terminal bantuan, Angkutan Kereta Api pada 9 Daop dan 3 Divre, Angkutan Sungai Danau Penyeberangan pada 7 lintasan utama, Angkutan Laut pada 52 pelabuhan, Angkutan Udara pada 24 bandara.
 
Berdasarkan realisasi jumlah penumpang selama masa angkutan lebaran tahun lalu (2011), pemerintah telah membuat prediksi untuk jumlah penumpang selama masa angkutan lebaran 2012 mendatang. “Untuk Angkutan Jalan, diprediksi jumlah penumpang akan naik 1,3%, Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (SDP) jumlah penumpangnya diprediksi akan naik 4,20%, Angkutan Kereta Api jumlah penumpang diprediksi akan naik 16,32%, Angkutan Laut jumlah penumpangnya diprediksi akan naik 5%, dan jumlah penumpang Angkutan Udara diprediksi naik pula sebesar 10%. 
 
Pemudik dengan menggunakan sepeda motor selama masa angkutan lebaran 2012 diprediksi meningkat 6,16% atau sebanyak 2.514.634 kendaraan dari tahun 2011 sejumlah 2.368.720 kendaraan. Sedangkan untuk jumlah mobil pribadi diprediksi meningkat 5,60% sebesar 1.605.299 kendaraan dari tahun 2011 sebesar 1.520.150 kendaraan. 
 
Untuk mengantisipasi gangguan kelancaran lalu lintas selama angkutan lebaran di jalur-jalur mudik dan balik, Kementerian Perhubungan telah berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait, seperti Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah, dan Kepolisian. “Sudah terbit Instruksi Menteri Dalam Negeri untuk mengatasi pasar tumpah di jalur mudik dan balik angkutan lebaran 2012,” tegas Dirjen Suroyo Alimoeso.  Harus diwaspadai juga adalah banyaknya masyarakat penyeberang jalan yang menyeberang jalan secara sembarangan di sekitar pasar tumpah. “Diharapkan petugas gabungan di lapangan, baik dari kepolisian, perhubungan, maupun satpol PP, harus datang lebih awal untuk menjaga pasar tumpah tersebut agar titik-titik pasar tumpah dapat lebih tertib, dan keberadaan pasar tumpah tidak terlalu mengganggu kelancaran lalu lintas,” tambah Suroyo.
 
Dirjen Suroyo Alimoeso berpesan, menghadapi masa angkutan lebaran tahun ini, masyarakat diharapkan sebelum melakukan perjalanan untuk waspada dalam menjaga keamanan rumah yang ditinggalkan untuk mudik, memperhatikan pula keamanan selama melakukan perjalanan, berdisiplin dan mematuhi rambu-rambu dan peraturan lalu lintas di jalan maupun perintah petugas di lapangan untuk kelancaran lalu lintas, para pengusaha truk mematuhi kebijakan pemerintah untuk pembatasan pengoperasian mobil barang dengan sumbu lebih dari 2 mulai H-4 sampai dengan H1, kecuali untuk komoditas barang tertentu, sehingga distribusi logistik tidak terganggu, serta pemerintah daerah dimintakan peran aktifnya untuk membantu kelancaran masa angkutan lebaran. (RS)