(Jakarta, 10/03/10) Maskapai Batavia Air tahun ini berencana untuk membuka rute reguler Denpasar-Dili, Timor Leste menggunakan pesawat Airbus 319. Namun pemerintah meminta agar maskapai tersebut menunda rencananya untuk sementara, karena saat ini belum ada perjanjian penerbangan antara Indonesia dan pemerintah Timor Leste.
Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Tri S. Sunoko menyarankan manajemen Batavia untuk terlebih dahulu melayani penerbangan sewa (charter), sebelum membuka rute reguler. ”Untuk Dili, belum ada MoU antara Indonesia dengan Timor Leste. Atas dasar itu, kami sarankan Batavia untuk buka saja dulu penerbangan charter,” katanya di Jakarta, Rabu (10/3).
Tri memaparkan, setiap maskapai dengan izin usaha berjadwal boleh menyewakan pesawatnya tanpa harus kembali meminta izin usaha charter. "Itu sudah beberapa kali dilakukan oleh maskapai berjadwal. Tidak ada masalah," jelasnya. Tri mengungkapkan, belum lama ini pihaknya baru saja mengeluarkan izin pembukaan sejumlah rute baru kepada Batavia, yaitu rute Jakarta-Solo.
Sebelumnya, secara terpisah Juru Bicara Batavia Air Eddy Haryanto mengatakan, pihaknya melihat adanya potensi pasar yang belum tergarap pada rute penrbangan dari Denpasar menuju Dili. Karena itu, pihaknya optimistis untuk mengisi jalur tersebut dan berani menargetkan meraih tingkat isian hingga 80 persen.
”Rute Denpasar-Dili merupakan salah satu rute internasional reguler yang akan kita garap. Untuk domestik, kita akan buka a.l. Jakara-Banda Aceh, Jakarta-Solo, dan Jakarta-Timika,” paparnya. (DIP)