(Medan, 6/12/2012) “Kalau bulan Maret 2013 beroperasi, Bandara Kualanamu merupakan Bandara pertama yang didukung dengan akses kereta api pertama di Indonesia”. Demikian disampaikan Dirjen Perkeretaapian, Tundjung Inderawan saat meninjau kesiapan jalur kereta api di Bandara Kualanamu, Medan, Kamis (6/12).
Dalam mendukung pembangunan Bandara Kualanamu ini, Dirjen Perkeretaapian Tunjung Inderawan bersama rombongan anggota Komisi V tersebut menjelaskan beberapa pembangunan yang telah dilakukan oleh PT. kereta Api diantaranya adalah merehab track yang ada sepanjang 23 Km dari Medan ke Aras Kabu, membangun jalur baru sepanjang 4 Km dari Aras Kabu ke Bandara Kualanamu. Saat ini pembangunan yang memasuki tahap finishing adalah pembangunani stasiun di Medan. Sementara pembangunan stasiun di Bandara Kualanamu juga tengah dilakukan.
Untuk mengawali beroperasinya Bandara Kualanamu, 2 (dua) set KRD sudah dioperasikan, Rencananya, akan mendapat tambahan 2 (dua) set pada Maret 2013, 2 (dua) set pada April 2013, 2 (dua) set pada September 2013 sehingga berjumlah 8 set.
Dengan rencana pertambahan KRD tersebut, jumlah lintasan per hari yang saat ini mencapai ± 46 akan meningkat menjadi ± 68 kali. Jumlah perlintasan sebidang di Medan mencapai 16 lintasan baik liar maupun yang resmi. Saat ini, setiap 30 menit kereta lewat, dengan rencana penambahan tersebut diperkirakan menjadi 10 sampai 15 menit kereta lewat dan ini akan menimbulkan kemacetan.
Untuk menghindari kemacetan tersebut, Dirjen perkeretaapian menghimbau kepada Pemda untuk menyelesaikan masalah perlintasan sebidang, secara bertahap membangun fly over atau under pass. Terkait dengan rencana pembangunan track baru di Tahun 2014 Tunjung menyampaikanhimbauannya “.Dihimbau juga kepada masyarakat yang menghuni tanah negara,tabah milik PT. Kereta API harus bersiap-siap meninggalkan tempat tinggalnya, karena di tahun 2014 akan dibangun track baru”.
Upaya di atas dilakukan untuk mengantisipasi pelayanan di Bandara Kualanamu agar bisa dilaksanakan secara maksimal. Tundjung juga menyebutkan Bandara Kualanamu merupakan Bandara Internasional jadi harus diberikan pelayanan yang baik.
Sementara mengenai progress dari Bandara Kualanamu itu sendiri, Anggota Komisis V DPR RI mengatakan optimis bahwa bandara ini siap beroperasi pada Maret 2013. Pimpinan rombongan menyatakan ketika menjawab pertanyaan wartawan, “Saya optimis, dengan catatan optimisnya harus secara bersama-sama artinya propinsi, daerah tingkat II dan pusat secara bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan segera mengoperasikan bandara baru Kualanamu” ujarnya.
Kunjungan anggota Komisi V, dikhususkan untuk melihat secara langsung kesiapan pengoperasian Bandara Kualanamu baik dari sisi air side maupun land side serta infrastruktur pendukung seperti jalan darat dan kereta api. Kunjungan yang dilakukan sekaligus untuk mengetahui. persoalan-persoalan apa saja yang masih menjadi hambatan,ataupun problem-problem dan kendala yang ada di lapangan.
Permasalahan penting yang ditemui adalah, bahwa saat ini akses jalan darat saat ini masih belum bisa dikerjakan karena terkendala pembebasan lahan.Untuk itu, Nusyirwan Soerjono selaku Ketua Rombongan Komisi V DPR meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk segera menyelesaikan masalah ini. Selanjutnya Nusyirwan menyampaikan bahwa Bandara Kualanamu ini merupakan pintu gerbang Indonesia Bagian Barat, untuk itu diminta kepada semua pihak yang terkait untuk berkerja keras menyelesaikan bandara ini agar cepat bisa dioperasikan.
Untuk kesiapan Bandara, Direktur Bisnis Kebandarudaraan PT. Angkasa Pura II Rinaldo J. Azis menyampaikan bahwa proses pembangunan bandara Kualanamu sudah mencapai 89,92 %. Dengan kondisi ini, dia optimis Bandara Kualanamu bisa beroperasi pada Maret 2013 nanti, meskipun runway sepanjang 300 M belum bisa diselesaikan. Dikatakan “Pembangunan runway sepanjang 300 M itu bisa selesai 15 Februari 2013”. (SG)