(Jakarta, 17/3/2014) Angkutan massal jalan raya perkotaan, mendapatkan prioritas dalam perjalannya dan dapat terhindar dari kemacetan. Hal itu dilakukan dengan penerapan Area Traffic Control System (ATCS) yang saat ini sudah diterapkan di beberapa kota di Indonesia.
Kota-kota yang telah memiliki fasilitas ATCS diantaranya Batam, Tegal, Bukit Tinggi, Manado, Balikpapan, Pontianak, Sragen, Surakarta. Selain itu juga ada di kota Bogor, Samarinda, Denpasar, Medan, Bandung, Semarang, Tangerang, Bekasi, Pekanbaru, dan Yogyakarta.
Menurut Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono, angkutan umum nantinya akan lebih lancar dan dapat lebih cepat tiba di tempat tujuan.
"Secara otomatis, perjalanan angkutan terpantau dari ATCS dan bisa diatur traffic light yang dekat dengan angkutan tersebut. Bila kondisi merah maka akan dipercepat sehingga pada saat ketibaan bus (BRT), sudah hijau. Atau sebaliknya bila masih hijau maka diberikan jeda waktu sampai bus bisa melewatinya," urai Djoko saat acara Press Background bertema "Transportasi Perkotaan" di Jakarta , Jumat (14/3).
Untuk itu ditambahkan Djoko, ruang pengendali ATCS selalu standby petugas yang menjaga dan tidak boleh kosong. Sehingga saat dibutuhkan bisa segera mengatur traffic di jalan.
Selain itu, Djoko juga menjelaskan bahwa untuk shuttle bus bagi angkutan perkotaan hingga kini masih dibicarakan dengan pihak-pihak terkait. Hal itu dilakukan untuk memudahkan pengguna jasa melanjutkan ke transportasi selanjutnya semisal bus rapit transit (BRT), Transjakarta, atau naik kereta api.
"Kita upayakan agar bisa terwujud shuttle bus untuk menarik minat masyarakat agar mau menggunakan angkutan umum," kata Djoko. (CHA)