JAKARTA - Pasca tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Wihan Sejahtera di perairan Teluk Lamong, Syahbandar Tanjung Perak Surabaya diminta untuk mengamankan alur pelayaran dan mengawasi pengangkatan bangkai kapal dari alur.
‘’Saya sudah perintahkan Kepala Syahbandar Tanjung Perak untuk mengamankan alur, jangan sampai kapal Wihan Sejahtera yang karam di alur tersebut mengganggu lalu lintas kapal penumpang maupun kapal barang yang keluar masuk dari dan ke pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,’’ kata Bobby kepada wartawan di Kantor Kemenhub, Selasa (17/11) sore.
Pengamanan alur menurut Bobby harus dilakukan segera, agar tidak mengganggu lalu lintas laut, apalagi Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan terpadat selain pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Belawan Medan. Bisa dibayangkan apabila kapal yang karam itu tidak segera diangkat.
Sesuai dengan peraturan pemerintah, dalam waktu 60 hari sejak terjadinya kecelakaan, maka kapal harus diangkat dari dasar laut oleh pemiliknya sendiri, dengan dukungan pihak Pelabuhan maupun Kesyahbandaran Tanjung Perak.
Bobby mengatakan, untuk keselamatan pelayaran, Syahbandar Tanjung Perak juga telah menandai tempat karamnya KMP Wihan Sejahtera dengan rambu-rambu yang mudah terlihat pada saat siang maupun malam hari. Hal itu dilakukan guna menghindari terjadinya gangguan terhadap lalu lintas pelayaran di alur barat Surabaya.
Bobby yang didampingi Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan J. A. Barata menjelaskan, posisi kapal memang tidak persis di poros lintasan alur. Posisinya sekitar 300 meter dari dermaga Teluk Lamong, Gresik. ‘’Tapi itu tetap mengganggu, apalagi pada saat crossing kapal berukuran besar,’’ ujarnya.
Selain meminta untuk mengamankan jalur, Bobby juga sudah minta kepada Kepala Syahbandar Tanjung Perak untuk memerintahkan agar berkoordinasi dengan PT Pelindo III dan pemilik KMP Wihan Sejahtera untuk segera mengangkat bangkai kapal yang karam dari dasar laut. Ini penting, jangan sampai kapal bergerak karena terbawa arus dan masuk ke alur.
Kepala Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, Nyoman Sukayadnya telah melaporkan kepada Dirjen Perhubungan Laut, bahwa pihaknya sudah melakukan survei, untuk memonitor pergerakan kapal yang terbawa arus laut ke arah Selatan sekitar 120 meter, atau mendekati kolam dermaga Teluk Lamong.
Nyoman mengatakan, bangkai KPM Wihan Sejahtera masih berpotensi untuk bergeser karena arus di bawah masih cukup kuat. Namun ia belum bisa memastikan kearah mana kapal akan terbawa arus. ‘’Ini yang terus kami pantau,’’ ujar Nyoman.
Nyoman menambahkan, dalam dua atau tiga hari ke depan, evakuasi bangkai kapal akan dilakukan. Rencananya, bangkai kapal Wihan Sejahtera akan ditarik atau digeser berdekatan dengan bangkai KM Tanto Hari yang berjarak sekitar 200 meter ke arah Timur Selatan.
Saat ini pihaknya sudah memasang sejumlah rambu-rambu atau penandayang disebutbuoydilokasi kapal karam, namun sifatnya sementara. Tempat karamnya KMP Wihan Sejahtera berada di APBS, tepatnya di koordinat 0711’09” LS 11241’21” BT di sekitar pelabuhan Teluk Lamong. (JO)