LAMPUNG - Kementerian Perhubungan memutuskan untuk menghentikan pengalokasian dana untuk pembangunan kapal yang akan dioperasikan pada lintasan penyeberangan komersial. Anggaran yang bersumber dari APBN itu akan di alihkan untuk pembelian kapal yang akan dioperasikan pada lintasan perintis di banyak pulau.

"Untuk kapal-kapal yang oleh PT ASDP Indonesia Ferry dioperasikan di lintasan komersial, kita hentikan bantuannya. Dananya akan kita alihkan untuk pembelian kapal yang pengoperasiannya di daerah-daerah perintis, seperti kepulauan di Indonesia Bagian Timur (IBT)," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan usai pengoperasian Dermaga 6 Pelabuhan Bakauheuni dan 3 kapal ASDP masing-masing KMP Sebuku, KMP Legundi dan KMP Batu Mandi di pelabuhan Bakauheuni, Lampung, Sabtu (13/6).

Jika ASDP membutuhkan kapal di lintasan komersial seperti lintasan Merak-Bakauheuni, Lembar-Padang Bai, Ketapang-Gilimanuk, maka ASDP harus mengalokasikan sendiri pendanaannya. Karena fokus anggaran pemerintah adalah untuk pembelian kapal yang dioperasikan dilintasan non komersial atau perintis.

Bukan hanya untuk kapal, untuk pembangunan dermaga dan pelabuhan yang sifatnya komersial juga dihentikan seperti halnya pembangunan dermaga 6 di Merak. "Bantuan kita cukup disini saja, selanjutnya silahkan dibangun dan dibiayai sendiri oleh ASDP," kata Jonan.

Direktur Utama PPT ASDP Indonesia Ferry Danang S Baskoro membenarkan hal itu. Tiga kapal yang diserahkan hari ini oleh Presiden Joko Widodo menurutnya bantuan terakhir dari pemerintah untuk lintasan komersial seperti Merak-Bakauheuni. "Kapal-kapal untuk di lintasan komersial, ke depan kita beli sendiri," kata Danang.

Namun untuk rute-rute perintis, lanjut Danang, pemerintah akan tetap mengalokasikan dananya. Sehingga terjadi pemerataan pembangunan dan ekonomi di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh pembangunan.

Itulah pentingnya pengalihan alokasi dana-dana APBN untuk pembangunan infrastruktur seperti dermaga dan pelabuhan di pulau-pulau yang selama ini masih tertinggal pembangunannya.

Untuk tahun 2016 mendatang, PT ASDP akan mengalokasikan sekitar Rp 2 triliun untuk pembelian 20 kapal dengan bobot 750 /( sampai 10.000 GT, yaitu 8 kapal baru dan 12 kapal pengganti yang sudah mulai tua. (JO)