(Sabang, 20/9/2013) Sabuk Selatan Nusantara adalah perpaduan antara jalan raya dan ferry penyeberangan dari Sabang hingga Merauke. Diharapkan akhir tahun ini dengan dioperasionalkannya lintas penyeberangan Dobo-Pamoko-Merauke maka jalur Sabang-Merauke via sabuk selatan sudah dapat dilalui kendaraan. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan hal tersebut pada saat melepas Tim Ekspedisi Harian Kompas di Titik Nol Kilometer, Sabang, Jumat (20/9).
Total panjang sabuk selatan nusantara adalah 7.885 km, terdiri dari 2.555 km alur laut dan 5.330 km jalan raya yang melalui 16 pulau, 269 kabupaten, 43 kota dan 17 provinsi. Pada sabuk selatan terdapat 11 lintasan penyeberangan yang dilalui oleh 115 kapal. Kesebelas lintasan penyeberangan tersebut yakni Balohan – Uleu Lheu, Bakauheni – Merak, Ketapang – Gilimanuk, Padang Bai – Lembar, Kayangan – Pototano, Sape – Labuan Bajo, Larantuka – Lewoloba, Kalabahi – Ilwaki, Kisar/Woreli – Tepa, Saumlaki – Tual, dan Dobo – Pamoko – Merauke yang akan beroperasi akhir tahun 2013.
Bambang mengatakan tersambungnya sabuk selatan nusantara ini merupakan suatu hal yang bersejarah bagi Kementerian Perhubungan. “Dengan tersambungnya sabuk selatan ini, orang bisa melakukan perjalanan dengan mobil melalui jalan raya dan penyeberangan dari Sabang langsung ke Merauke. Dalam kasus ini ferry penyeberangan akan berperan sebagai jembatan bergerak,” katanya.
Menurut Bambang sabuk selatan merupakan urat nadi perekonomian Indonesia. Karena 80 persen penduduk Indonesia hidup di daerah ini, yang menyumbang 80 persen dari Produk Domestrik Regional Bruto (PDRB) Indonesia. “Sabuk selatan ini merupakan salah satu kekuatan ekonomi Indonesia,” ujar Bambang.
Namun ditambahkan Bambang, nasih terdapat perbedaan yang mencolok antara bagian barat dan bagian timur sabuk selatan. PDRB bagian bagian lebih tinggi 24 kali dari pada bagian timur. Pendapatan perkapita bagian barat lebih tinggi sekitar 1,75 kali dari bagian timur dan jumlah penduduknya lebih banyak di bagian barat sekitar 13,5 kali. “Ada perbedaan tingkat kemajuan ekonomi yang merupakan PR kita bersama. Karena memang daerah di timur ini harus kita pacu lagi agar mereka sejajar dengan di daerah barat,” terang Bambang. (HH)