Jakarta, 20/2/2014) Sebanyak 9 (sembilan) Provinsi menandatangani kesepakatan bersama antara Direktorat Keselamatan Transportasi Darat dengan Pemerintah Daerah terkait Pelaksanaan Pekan Nasional Keselamatan Jalan di daerah tahun 2014.

Direktur Keselamatan Transportasi Darat Asril Syafei dalam acara Rapat Persiapan dan Pelaksanaan Pekan Nasional Keselamatan Jalan di daerah (20/2/2014) menyampaikan, kesepakatan ini merupakan suatu bentuk komitmen, jadi kita ada bukti mau melakukan sesuatu ( Pekan Nasional Keselamatan Jalan di daerah-RED ).

 

Ke-9 Provinsi tersebut adalah Provinsi Sumatera Barat, Riau, Bangka Belitung, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua Barat.

 

Kesepakatan tersebut berisi beberapa hal antara lain : Pekan Nasional Keselamatan Transportasi Jalan adalah merupakan kegiatan yang bersifat nasional yang memerlukan komitmen tinggi dari seluruh Kepala Dinas; Daerah akan melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan sesuai pedoman yang ditetapkan pusat, setidaknya selama 1 (satu) minggu dengan substansi keselamatan jalan dan dilaksanakan paling lambat pada bulan Oktober 2014 serta melibatkan seluruh Kabupaten/Kota dan pelaksanaan tidak harus di Ibukota Provinsi; Untuk pelaksanaan kegiatan daerah akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Direktorat Keselamatan Transportasi Darat; Menyertakan Maskot Keselamatan Zeta dan Logo Dekade Aksi Keselamatan pada setiap kegiatan dan media sosialisasi; Daerah akan bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait baik instansi Pemerintah maupun Swasta, media massa serta biro humas Provinsi; Tim Direktorat Keselamatan Transportasi Darat akan melakukan pemantauan seluruh rangkaian kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan tahun 2014 di Daerah dari awal sampai akhir; Menyampaikan laporan kegiatan kepada Direktorat Keselamatan Transportasi Darat selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan.

 

Lebih lanjut Asril Syafei mengatakan, “Dengan kita adakan Pekan Nasional Keselamatan, dunia internasional akan melihat bahwa kita ada keinginan besar untuk langsung menjalankan keselamatan jalan.” Pelaksanaan Pekan Keselamatan Jalan di daerah sudah dimulai sejak 2011. Asril menghimbau agar Pelaksanaan Pekan Keselamatan Jalan di daerah tidak terkesan protokoler dan kental nuansa politik. “Sayang sekali acara ini banyak yang kesannya protokoler, kental nuansa politik, jadi bukan sosialisasi keselamatan,” katanya. “Banyak titipan acara politik, fokusnya pada keselamatan jalan kurang,” imbuhnya. Menurut Asril ini perlu jadi catatan penting sebab tahun 2014 adalah tahun politik, banyak kepentingan, dimana ada pilpres dan pemilu lesgislatif.

 

Dari hasil evaluasi Pelaksanaan Pekan Keselamatan Jalan di daerah selama kurun waktu 2011-2013, ditemukan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian agar pelaksanaan kegiatan serupa menjadi lebih baik lagi. Beberapa hal tersebut antara lain : acara didominasi dengan kegiatan yang tidak substantif misalnya menampilkan musik anak muda / dangdut, pembagian door prize yang berlebihan; Penyesuaian waktu antara pimpinan Kemenhub dengan Gubernur , sehingga mundur terus; Penunjukan EO tidak sesuai, EO menyelenggarakan kegiatan yang tidak relevan dengan pedoman; Kegiatan over cost karena mendatangkan terlalu banyak pimpinan berskala Nasional; Pejabat struktural kurang dilibatkan ataupun kurang merasa terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan; Tersentralistik di Ibukota Provinsi dan tidak menyebar di Kabupaten/Kota; Pesan Keselamatan kurang tersampaikan dalam setiap kegiatan; Kurangnya promosi kegiatan melalui media cetak dan elektronik lokal baik sebelum maupun sesudah kegiatan sehingga kurang diketahui masyarakat; Maskot Keselamatan Zeta dan logo Dekade Aksi Keselamatan Jalan Indonesia 2011-2020 kurang ditampilkan.

 

Namun demikian ada juga Provinsi yang telah melaksanakan Pekan Keselamatan Jalan dan memiliki nilai plus, diantaranya Provinsi Sumatera Barat yang mampu memaksimalkan fungsi kemitraan; Jawa Barat dan Jawa Tengah yang melibatkan hampir seluruh Kabupaten / Kota se Provinsi; Nusa Tenggara Timur mampu mengetuk perhatian media massa karena menjadi headline pemberitaan di media massa; Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Maluku Utara, Sumatera Utara memiliki pimpinan daerah yang berkomitmen sangat baik terhadap keselamatan jalan; Bengkulu dan Kalimantan Tengah telah melaksanakan seluruh kegiatan yang disebutkan dalam pedoman pelaksanaan. (CAS)