(Jakarta, 2/2/2014) PT Merpati Airlines menghentikan sementara operasinya. Semua izin rute Merpati di Suspend sampai dengan akhir bulan Februari 2014 dan tidak ada satupun rute yang diterbangi oleh Merpati
Adapun untuk proses kerjasama operasi (KSO) tetap berlangsung, Demikian halnya pembentukan anak perusahaan, divestasi aset juga terus dilakukan, dan langkah debt to equity masih dalam kerangka Restrukturisasi dan Revitalisasi masih tetap berjalan
Direktur Operasional PT Merpati Airlines, Capt Daryanto dalam siaran pers Minggu (2/2) mengatakan kondisi Merpati ini disebabkan semakin menurunnya cash in per hari ditambah lagi semakin menurunnya kepercayaan masyarakat dan agen terhadap maskapai penerbangan milik BUMN ini.
"Dengan kondisi tersebut, akhirnya Merpati sampai ke titik dimana kita tidak mampu melakukan kegiatan operasional sebagaimana mestinya, "ujar Daryanto
Dipaparkan oleh Daryanto, sejumlah langkah telah dilakukan oleh manajemen. Misalnya pada 27 Januari lalu, maskapai dengan kode MZ ini sudah mengurangi sejumlah rute dan mengurangi frekuensi penerbangan. Pesawat yang dioperasikan juga dikurangi, yaitu hanya menerbangkan 2 pesawat Boeing, 3 pesawat MA60 buatan Cina, 1 Cassa dan 2 DHC6.
Akan tetapi, itupun tidak bisa kita jalankan. Di beberapa bandara, Merpati tidak bisa terbang dikarenakan tidak adanya suplai avtur dari PT Pertamina. Pihak PT Pertamina pusat memutuskan untuk menghentikan pengisian pesawat-pesawat Merpati sampai adanya pembayaran avtur yang digunakan sebelumnya.
Ditambahkan oleh Daryanto, masalah asuransi juga menjadi persoalan lain, Merpati terhindar dari NOC asuransi 28 Januari 2014 , tapi masih ada tanggungan asuransi yg harus dibayar lagi tgl 11 Februari dan 28 Februari nanti.
Padahal asuransi harus dilunasi termasuk untuk termin berikutnya
Padahal saat ini Merpati menghadapi kendala, yakni system reservasi yang harus di bayar pada 31 Januari 2014. Dan sekarang ini sudah muncul biaya irreg/pengembalian tiket yang tidak sedikit.
Belum lagi desakan dari dalam dimana karyawan mendesak manajemen untuk segera membayar gaji mereka. Kondisi-kondisi tersebut membuat Merpati tidak memiliki kemamouan untuk terbang. Oleh karenanya penerbangan pada 5 Februari untuk sementara di tiadakan. Demikian juga semua izin rute Merpati di Suspend sampai dengan akhir bulan Februari 2014. Namun begitu, jika kesiapan Merpati dan situasi lapangan sudah kondusif, maka rute-rute tersebut akan kembali diterbangi.
Kepada para penumpang yang mengalami pembatalan penerbangan, Irvan Harijanto, Direktur Niaga Merpati mengatakan, akan dialihkan dengan menggunakan penerbangan swasta nasional di masing-masing kota tersebut ke kota tujuan sesuai tiketnya.
Untuk memudahkan pelaksanaannya, maka kepada para penumpang dimohon untuk memberikan kode booking melalui nomor call Merpati 0804 1 621 621, yang selanjutnya masing-masing penumpang akan dihubungi kembali oleh petugas Merpati
Selain pengalihan ke penerbangan nasional swasta lain, Irvan Harijanto menambahkan, bagi penumpang yang akan melakukan proses pengembalian uang (refund), maka refund dapat dilakukan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak dilakukan pembatalan penerbangan.
Atas terganggunya pelayanan sementara yang terjadi dibeberapa bandara, manajemen Merpati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Dengan adanya penyampaian informasi ini, semoga para penumpang mendapatkan kepastian terhadap tiket yang telah dibeli atau dipegangnya.
Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdjatmojo yang dihubungi www.dephub.go.id mengaku sampai Minggu sore kemarin dirinya belum mendapat laporan dari manajemen Merpati Airlines perihal berhenti beroperasinya Merpati.
"Saya belum dapat laporan dari npihak Merpati perihal berhenti terbang. Pekan lalu saya hanya mendapat laporan bahwa Merpati tidak bisa melayani rute-rute tertentu karena tidak adanya pasokan avtur dari Pertamina,"jelasnya.
Manajamen Merpati diminta untuk segera membuat laporan ke Ditjen Perhubungan Udara supaya Merpati tidak sampai kehilangan hak angkutnya. (JO)