(Jakarta, 5/2/2014) Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan melakukan penandatanganan pembiayaan jalur ganda kereta api melalui SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) - PBS (Project Based Sukuk). Penandatanganan dilakukan Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Leon Muhamad, Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Robert Pakpahan dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Anggito Abimanyu di Ruang C Gedung Frans Seda Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (5/2).
Dalam pengantarnya, Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Robert Pakpahan mengatakan bahwa ada banyak persyaratan proyek infrastruktur untuk dapat dibiayai melalui SUKUK Negara, persyaratan tersebut antara lain, proyek/kegiatan tersebut merupakan kegiatan prioritas sesuai RPJMN, memperoleh persetujuan Bappenas dalam kaitannya dengan kesiapan dan kelayakan teknis pelaksanaan proyek, pelaksanaan proyek dilakukan oleh pemrakarsa dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam bidang pelaksanaan APBN.
Adapun keunggulan pembiayaan proyel melalui SBSN-PBS, seperti diungkapkan Robert antara lain, pendanaan bersumber dari pasar keuangan sehingga jumlah pembiayaan dapat lebih besar, waktu penerbitan/penyediaan dana yang lebih fleksibel, sehingga dapat mendukung kesinambungan pelaksanaan proyek/kegiatan.
"Pembiayaan proyek dengan skema Project Financing telah dilakukan mulai tahun 2013,"katanya.
Dalam kesempatan sama, Plt. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Leon Muhamad mengatakan obyek pembiayaan berupa proyek/kegiatan pada kegiatan Ditjen Kementerian Perhubungan adalah pembangunan Jalur Ganda Lintas Cirebon-Kroya Segmen 1 dengan nilai pembiayaan Rp 800 miliar dari total pembiayaan Rp 1,5 triliun. Dimana aktivitas proyeknya adalah pengadaan jembatan KA, persinyalan dan telekomunikasi KA serta manajemen konstruksi.
"Realisasi pembiayaan proyek melalui SBSN PBS tahun 2013 sebesar Rp 777,8 miliar (100 persen) dari nilai kontrak. Serta pendanaan sepenuhnya dari hasil penerbitan SBSN seri IPBS-005 hasil lelang Mei 2013," paparnya.
Proyek kedua yang mendapat pembiayaan SBSN PBS ini adalah pembangunan jalur ganda kereta api segmen 1 antara Cirebon-Prupuk Lintas Cirebon- Kroya , dengan nilai pembiayaan Rp 745 miliar, dari total pembiayaan Rp 1,5 triliun.
"Untuk proyek ini, rincian pekerjaannya adalah pekerjaan jalan rel, pengadaan jembatan KA, persinyalan dan telekomunikasi KA, serta manajemen konstruksi,"paparnya lagi.
Sedangkan program ketiga adalah pembangunan jalur ganda (double track) kereta api lintas Cirebon-Kroya-Segmen II, dengan nilai pembiayaan tahun 2014 Rp 745 miliar.
Menanggapi penandatanganan tersebut, Plt Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Leon Muhammad mengharapkan semua program ini bisa selesai sesuai jadwal, mengingat proyek ini sangat strategis dan merupakan salah satu program prioritas nasional di bidang transportasi.
Dia menunjuk kejadian tertundanya pelaksanaan Switch Over pemasangan jalur ganda jalur Semarang-Bojonegoro- di Grobogan beberapa waktu lalu. "UKP4( Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) dalam rapat dengan Kemenhub, dan Operator PT KAI, telah meminta agar semua komit pada jadwal program. Ini semua sudah menjadi kesepakatan,"paparnya.
Dalam rapat dengan UKP4, telah disepakati semua proses Switch Over harus sesuai jadwal. Istilah guyonya, tidak boleh ada yang Mbalelo,"jelas Leon.
Jarak proyek jalur ganda Double Track lintas utara Jakarta-Surabaya 720 kilometer diharapkan dapat beroperasi pertengahan April 2014 ini. Saat ini, jalur yang tersisa dan masih dalam proses pengerjaan sepanjang 120 kilometer lagi. (BN)