(Jakarta, 5/11/2012) Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api khususnya di wilayah Jabodetabek dengan mempercepat  jarak keberangkatan antara satu kereta rel listrik (KRL) dengan KRL lainnya, menambah jumlah kereta dalam satu rangkaian, dan mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di perlintasan sebidang, akan dilakukan langkah perubahan dengan membangun under pass (terowongan bawah tanah) di 14 titik perlintasan sebidang.

Menteri Perhubungan, EE Mangindaan mengemukakan, kebutuhan transportasi masal sudah tidak bisa dihindari lagi dan harus mendapatkan prioritas. Pemerintah bersama Pemprov DKI Jakarta telah menyepakati akan dilakukannya perubahan agar lebih baik lagi.

“Apabila 14 titik perlintasan sebidang sudah ditutup dengan adanya pembangunan underpass, maka loopline akan segera ditambah, karena tidak akan membuat kemacetan lalin seperti yang terjadi selama ini,” ujar Menhub dalam kunjungan kerja ke Stasiun Manggarai dalam rangka Indonesia Bersih, Senin (5/11).

Lebih lanjut, Menhub menyoroti fasilitas salah satu stasiun terpadat itu, di mana terdapat tujuh jalur kereta api yang sibuk. Menurutnya, situasi yang padat itu harus diantisipasi dengan meningkatkan kenyamanan para pengguna jasanya.

Misalnya saja untuk lantai yang sudah terlihat retak-retak maka harus diganti dan diperbaiki, begitu juga dengan arus lalin pengguna jasa, akan lebih baik lagi apabila dibangunkan lorong penyebrangan untuk mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan lantaran kepadatan lalin kereta api baik KRL maupun kereta api jarak jauh.

Selain itu, perbaikan lainnya adalah terkait penataan para pedagang di dalam stasiun, agar dibuatkan kios bertingkat, termasuk pengaturan jadwal menginap petugas operator PT KA yang bertugas pagi hari.
"Anggaran untuk perbaikan sudah disiapkan. Tadi banyak keluhan masyarakat tentang keterlambatan jadwal KA, kalau petugas yang akan dinas esok pagi menginap di stasiun malamnya, mungkin dapat mengurangi keterlambatan KA," imbuh Menhub. (CHAN)