JAKARTA - Kementerian Perhubungan telah menjalankan berbagai upaya dalam merealisasikan pembangunan infrastruktur transportasi di semua sektor: darat, laut, udara, dan perkeretaapian secara nasional selama satu dekade ini. Misiini dapat dituntaskan berkat kerjasama dan kolaborasi seluruh stakeholder, termasuk kerjasama dengan masyarakat dan sektor swasta.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan capaian kinerja Kemenhub dalam merealisasikan RPJM I (2015-2019) dan RPJM II (2020-2024). Capaian tersebut di antaranya meliputi pembangunan infrastruktur transportasi di semua sektor.

Deretan Capaian di Setiap Sektor

Capaian di sektor transportasi darat yang bisa dituntaskan antara lain: pembangunan dermaga, pengembangan pelabuhan penyeberangan, angkutan umum perkotaan dengan program buy the service, serta membangun sistem angkutan umum massal pada kota metropolitan.

Sedangkan capaian pembangunan infrastruktur di sektor transportasi laut di antaranya adalah, Kemenhub telah berhasil merealisasikan pelabuhan non komersial, kapal perintis, subsidi tol laut hingga menciptakan rute-rute pelayaran yang saling terhubung.

Selanjutnya adalah capaian pembangunan infrastruktur di sektor transportasi udara. Tercatat sejumlah realisasinya, antara lain: peningkatan ontime performance penerbangan, jembatan udara, serta pembanguan bandar udara baru.

Berikutnya adalah capaian sektor transportasi perkeretaapian, yang antara lain: pembangunan jalur kereta api secara nasional, pemeliharan kondisi jalur kereta api sesuai standar Track Quality Index (TQI) kategori 1 dan 2, juga pembangunan LRT, MRT, Kereta Cepat Whoosh, dan kereta api perintis.

Dampak Positif Bagi Bangsa

Presiden Joko Widodo melihat prospek dari operasional ketiga angkutan massal berbasis rel ini akan menghasilkan akselerasi di sektor perekonomian bagi wilayah di sepanjang jalur Kereta Cepat Whoosh, MRT dan LRT.

Presiden Jokowi menambahkan, dengan mulai beroperasinya kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh merupakan simbol dari kemajuan modernisasi transportasi massal di Indonesia. Peresmian ini, Presiden Jokowi menyebutnya sebagai langkah efisien yang ramah lingkungan serta terhubung dengan baik dengan moda transportasi lainnya dan juga dengan pembangunan berorientasi transit.

Presiden Jokowi juga menekankan, penggunaan kereta cepat, LRT, dan MRT adalah hal baru bagi masyarakat Indonesia, namun ia mendorong semua pihak untuk bersedia belajar dan mencoba hal baru tanpa rasa takut.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang dilakukan akan berdampak positif untuk masa depan, serta menjadi modal pembangunan bagi generasi selanjutnya. Pengalaman dalam membangun berbagai jenis infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan, dan transportasi telah memberikan bekal untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa mendatang.

Kepala Negara menekankan pentingnya untuk mencoba hal-hal baru yang dapat membuka kesempatan belajar, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh talenta-talenta Indonesia. Dengan keberanian dalam bereksperimen tersebut akan memberikan kepercayaan dan kesempatan belajar kepada generasi muda, sehingga dapat membuat sumber daya manusia Indonesia semakin maju dan negara semakin mandiri. (IS/AS/SHL/RY/ME)